Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Kenalkan Kuliner Indonesia ke Generasi Muda, Ajari Eksplor Lebih

Kompas.com - 28/02/2023, 17:08 WIB
Krisda Tiofani,
Silvita Agmasari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Perkembangan zaman yang makin modern, sedikit banyaknya berdampak pada menurunnya popularitas sejumlah kuliner tradisional Indonesia.

Hal itu diakui oleh Nugraha Nataatmadja, Corporate General Manager Amaris International Hotel PT Grahawita Santika.

"Sekarang banyak banget makanan dari luar negeri itu masuk ke Indonesia. Masyarakat Indonesia suka lupa cita rasa khas makanan daerahnya sendiri, padahal ada banyak jenisnya," kata Nugraha dalam acara Palmerah, Yuk! pada Jumat (24/2/2023).

Menurut dia, generasi sebelumnya atau orang yang masih mengenali persis kuliner tradisional Indonesia, perlu mengenalkan beragam makanan ini pada anak muda.

Sejumlah cara mengenalkan kuliner Indonesia pada anak muda pun disampaikan. Salah satunya, belajar mengeksplor hidangan tradisional.

"Kalau kita datang ke suatu daerah, mereka (masyarakat setempat) pasti akan mengajak makan kuliner lokal. Kalau belum pernah coba, harus dicicip dulu seperti apa rasa dan aromanya," jelas Nugraha.

Setelah mengetahui cita rasanya, terlebih melihat pembuatannya langsung, anak muda bisa mulai mencoba membuat kuliner tersebut.

"Harus memahami cara membuatnya. Kalau kita-kita tidak tahu, siapa lagi yang bisa meneruskan? Jadi, ini sebaiknya dilakukan turun-temurun," ujar dia.

Baca juga:

Ilustrasi sate pusut khas Lombok, salah satu kuliner Nusantara pada makan siang KTT G20. SHUTTERSTOCK/SWUERFEL Ilustrasi sate pusut khas Lombok, salah satu kuliner Nusantara pada makan siang KTT G20.

Dua narasumber lainnya yang turut hadir dalam acara bertajuk "Merawat Warisan Kuliner Nusantara: Menggali Makna di Balik Rasa dan Aroma" ini pun menyampaikan pendapat serupa.

Sebagai pebisnis, Christopher Yapvian, pemilik MeMeat Indonesia, berpendapat bahwa semua generasi harus mengenal kuliner Indonesia yang ternyata lebih kompleks daripada makanan luar negeri.

"Yang penting adalah mencoba dulu makanannya. Kalau dari segi rasa, ada yang bilang enak atau tidak enak, suka atau tidak, itu kembali ke selera," kata Christopher.

Menurut dia, para pebisnis muda juga harus lebih kreatif membangun bisnis makanan, khususnya kuliner Indonesia, agar mampu bertahan lama, bukan viral semata.

"Bisa mulai bisnis makanan yang biasa disantap setiap hari kalau mau jualannya stabil. Harus kreatif juga," ujar Christopher.

Yudhistira Hartanto, butcher, koki, sekaligus pemilik Dean Hart’s BBQ & Co menyampaikan, jenis bahan hingga metode pembuatan makanan Indonesia memang tidak sesederhana kuliner luar negeri.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com