KOMPAS.com - Ada lima tingkat kematangan steak atau steik daging sapi yang biasa ditawarkan oleh restoran.
Kelima tingkat kematangan tersebut adalah rare, medium rare, medium, medium well, dan well done.
Setiap tingkat kematang steik dimasak dengan durasi berbeda. Warna dan tekstur akhir dagingnya pun tidak sama.
Selengkapnya, simak lima tingkat kematangan steik yang dijelaskan Christopher Yapvian, pemilik MeMeat Indonesia saat ditemui Kompas.com, Kamis (22/12/2022). berikut ini.
Baca juga: Apa Itu Steak, Teknik Masak atau Nama Makanan?
Rare merupakan tingkat kematangan daging sapi yang paling cepat dimasak. Menurut Christopher, tidak semua jenis daging sapi aman dibuat menjadi rare steak.
Daging sapi jepang disebut paling sering dan aman dimasak menjadi rare steak. Meski terbilang mentah, teksturnya akan melelh di mulut.
Rare steak memiliki warna daging kemerahan dengan cairan merah atau myoglobin yang biasa terdapat di dalamnya.
Baca juga: Kenapa Daging Steak Bisa Alot?
Tidak jauh berbeda dengan rare steak, steik dengan kematangan medium rare juga berwarna kemerahan di bagian dalamnya.
Cairan merah juga bisa ditemukan saat memotong medium rare steak ini. Hanya saja, bagian luarnya agak kecoklatan daripada rare steak.
Baca juga: 5 Rekomendasi Steak House di Jakarta, Lokasinya Strategis
Bagian luar medium steak terlihat mulai lebih coklat dibandingkan dua tingkat kematangan sebelumnya.
Tekstur steik dengan kematangan medium juga terasa juicy ketika dinikmati saat baru selesai dimasak.
Cairan merah masih bisa ditemukan dalam tingkat kematangan steik yang ketiga ini, tetapi tidak terlalu banyak.
Baca juga: 7 Restoran Steak Murah di Surabaya, Harga Mulai Rp 20.000-an