Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menjajal 3 Kuliner Khas Minang di Festival Makanan Sumatera Barat

Kompas.com - 24/07/2022, 16:07 WIB
Suci Wulandari Putri Chaniago,
Yuharrani Aisyah

Tim Redaksi

3. Lompong Sagu

Lelehan gula merah yang muncul dari sela-sela sagu bakar membuat saya tertarik mampir ke gerai jajanan berikutnya, yaitu lompong sagu.

Lompong sagu dibuat dari campuran sagu, gula merah, dan pisang. Nantinya adonan akan dibungkus di dalam daun pisang seperti pepes, setelah itu dibakar di atas arang panas hingga daun pisang nampak sedikit gosong.

Pada awalnya saya berpikir lompong sagu rasanya jauh lebih manis, karena warna cokelat dari sagu dan gula merah nampak medok. Ditambah gula merah yang nampak meleleh keluar dari balutan daun pisang.

Akan tetapi saat saya coba, justru rasanya gurih, asin, dan sedikit rasa manis.  Tekstur lompong sagu kenyal, berserat, dan padat. 

Pedagang lompong sagu di Festival Budaya Minang Luhak Nan Tigo 2022 Uni Rat mengatakan sebaiknya pilih lompong sagu yang nampak sedikit gosong. 

"Kalau masih lunak, nanti rasanya bukan lompong, tapi lapek (lepat)," katanya.

Seporsi lompong sagu yang saya coba harganya Rp 8000.

Buku "Pusaka Nenek Moyang, Yang Pantas Disayang: Kuliner Minangkabau" (2019) karya Mudijati Gardjito dkk terbitan PT Gramedia Pustaka Utama bisa dibeli secara online di Gramedia.com.

 
 
 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Foodplace (@my.foodplace)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com