KOMPAS.com - Selain makanan, Indonesia juga punya banyak minuman tradisional yang sudah ada sejak lama. Salah satunya adalah wedang uwuh.
Minuman tradisional ini banyak dijual di Yogyakarta maupun Surakarta. Jika mulanya hanya dijual di pasar tradisional, kini wedang uwuh juga merambah di toko daring.
Walau baru populer beberapa tahun ini, sebetulnya wedang uwuh sudah ada cukup lama.
Baca juga:
Mengulik sejarah wedang uwuh, simak dalam ulasan berikut.
Dikutip dari buku "Minuman Tradisional Penguat Kekebalan Tubuh" (2015) oleh Endang S. Sunaryo terbitan Elex Media Komputindo, wedang uwuh merupakan produk masyarakat Imogiri, Bantul, Yogyakarta.
Wedang ini mulanya disajikan untuk peziarah yang datang ke makam Kanjeng Prabu Sultan Agung Hanyokrokusumo dan makam lain yang ada di kompleks Girirejo Imogiri.
Ada semacam mitos yang mengatakan bahwa jika berziarah kemudian minum wedang uwuh maka rasa capek akan hilang dengan sendirinya.
Baca juga:
Ilustrasi segelas wedang uwuh panas, minuman herbal terbuat dari berbagai dedaunan kering.
Ditambahkan dari "Kuliner Yogyakarta - Pantas Dikenang Sepanjang Masa" (2017) oleh Murdijati Gardjito, dkk. terbitan PT Gramedia Pustaka Utama, nama wedang uwuh diambil dari daun cengkih yang gugur di atas tanah pemakaman.
Daun cengkih kering tersebut kemudian disapu menggunakan sapu lidi seperti orang sedang mengumpulkan sampah atau uwuh.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.