Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menikmati Kuotie Halal di Petak Enam Glodok, Kuotie Shantung Ling

Kompas.com - 04/06/2021, 16:08 WIB
Syifa Nuri Khairunnisa,
Silvita Agmasari

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Kuotie merupakan salah satu camilan khas China yang tampilannya mirip dengan gyoza khas Jepang.

Makanan yang punya nama lain jiaozi ini termasuk salah satu jenis dimsum dengan isian aneka daging dan sayuran dengan bumbu yang kuat.

Biasanya daging yang digunakan dalam kuotie merupakan daging babi. Namun lain halnya dengan kedai kuotie Shantung Ling di Petak Enam, Glodok, Jakarta.

Mereka menggunakan campuran daging ayam dan udang dalam kuotie sehingga halal untuk dikonsumsi umat Muslim.

Baca juga: Apa Bedanya Kulit Siomay, Pangsit, dan Kuotie?

“Kan kalau babi sama udang sudah biasa. Jadi orang tertentu saja yang bisa makan. Kalau ayam kan semuanya makanan umum jatuhnya,” kata Della, anak pemilik kedai Kuotie Shantung Ling ketika ditemui Kompas.com, Rabu (2/6/2021).

Kuotie Shantung Ling terletak di Petak Enam di Chandra. Sebuah pusat komunitas dengan banyak tenant kuliner yang ada di Glodok, Jakarta Barat.

Della mengaku tak menyediakan kuotie dengan daging babi sama sekali. Ia khusus hanya membuat kuotie ayam dan udang agar bisa dimakan semua orang.

Kedai di Petak Enam ini merupakan cabang kedai yang pusatnya terletak di Cengkareng.

Biasanya Della berjualan juga di bazar-bazar yang ada di pusat perbelanjaan. Namun, terpaksa tutup selama pandemi berlangsung.

Kedai Kuotie Shantung Ling di Petak EnamSYIFA NURI KHAIRUNNISA Kedai Kuotie Shantung Ling di Petak Enam

Usaha kuotie ini bermula sejak 2008. Saat itu usaha ini dirintis oleh orangtuanya. Mereka memulai kedai ini menggunakan resep kuotie keluarga.

Asal usul nama Shantung

Sedikit cerita unik mengenai sajian kuotie, banyak kedai kuotie yang menggunakan nama merek Shantung.

Nama tersebut tidak mengindikasikan nama kedai secara spesifik melainkan merupakan nama daerah kuotie berasal.

“Shantung itu nama daerahnya yang ada di China. Memang (kuotie) asalnya dari Shantung,” terang Della.

Di China sana memang ada provinsi yang bernama Shantung atau Shandong.

Dengan begitu, kamu bisa mengidentifikasi setiap kedai kuotie yang berbeda melalui nama yang digunakan setelah shantung.

Baca juga: 10 Tempat Makan di Glodok untuk Kulineran Saat Imlek

“Ada yang (Shantung) 68 seperti yang di depan. Punyaku kan Shantung Ling, itu nama mama aku. Terus ada (Shantung) Mangga Besar 777,” imbuh Della.

Karena berlokasi di Petak Enam yang akhir-akhir ini sedang cukup populer, Della mengaku bisa menjual sekitar 500 buah kuotie di hari biasa. 

Pada akhir pekan dan libur, ia bisa menjual lebih dari 1.000 buah kuotie.

Campuran kuotie

Oleh arena menjual kuotie halal, Della hanya menggunakan campuran sederhana berupa daging ayam, daging udang, dan sawi cincang yang dicampur jadi satu dengan aneka bumbu rahasia.

Della menggunakan daging udang untuk memberikan aroma harum pada kuotie.

Setelahnya, campuran tersebut dibungkus dengan kulit kuotie yang terbuat dari tepung terigu. Kuotie yang sudah selesai dibentuk pun dimasak dengan cara dipanggang atau digoreng.

Semua kuotie yang ada di kedai ini dibuat langsung di lokasi. Alias masih sangat segar, Della tidak menggunakan kuotie frozen.

Proses memanggang kuotie di Kuotie Shantung Ling.SYIFA NURI KHAIRUNNISA Proses memanggang kuotie di Kuotie Shantung Ling.

Ketika berkunjung ke sana, kamu benar-benar bisa melihat proses pembuatan kuotie. Termasuk proses penggilingan kulit kuotie, mengisi isian kuotie, dan memanggang kuotie.

Cara membuat kuotie

Cara membuat kuotie cukup sederhana. Setelah kuotie selesai dibentuk, kuotie lalu dipanggang dalam wajan yang sudah dipanaskan dan diberi minyak goreng.

Setelah bagian bawah kuotie berubah warna kuning, siram wajan dengan air. Kemudian tutup wajan dan masak kuotie hingga airnya menyusut habis.

Kuotie dipanggang selama kurang lebih 15 menit hingga benar-benar matang. Itu disebut kuotie panggang.

Baca juga: Pieces of Peace, Kedai Teh Kekinian di Petak Enam Glodok Jakarta

Selain kuotie panggang, Della juga menjual kuotie goreng. Setelah kuotie dipanggang, kemudian digoreng kembali hingga garing. Itu disebut kuotie goreng.

“Tetap dipanggang dulu baru digoreng. Kalau dari mentah kita langsung goreng, dia enggak akan matang dagingnya,” papar Della.

Rasa kuotie halal

Kompas.com berkesempatan mencicipi kuotie halal dari Kuotie Shantung Ling ini. Satu porsi kuotie isi 10 pcs dibanderol dengan harga Rp 60.000. 

Bagian kulit kuotie terlihat cukup garing di satu sisi. Sementara sisi lainnya lebih lembut. Hal tersebut diperoleh dari proses pemanggangan yang dilakukan dengan wajan.

Kuotie Shantung Ling di Petak Enam, dengan isian halal ayam dan udang dicocok saus asam pedas yang segar.SYIFA NURI KHAIRUNNISA Kuotie Shantung Ling di Petak Enam, dengan isian halal ayam dan udang dicocok saus asam pedas yang segar.

Benar saja, kulitnya cukup garing ketika digigit tapi masih tetap lembut di mulut. Bagian isinya benar-benar padat. Isiannya terlihat matang sempurna dan ada aroma gurih manis yang khas.

Rasanya sangat nikmat. Ada gurih dari daging ayam, rasa manis dari udang dan sawi putih yang bercampur jadi satu.

Saya mencelupkan kuotie ke dalam saus spesial pedas pendamping agar lebih nikmat.

Saus tersebut punya aroma asam yang sangat kuat, bercampur juga dengan sedikit aroma bawang putih giling.

Baca juga: Mengenal 8 Jenis Dimsum, Pelajari biar Tidak Salah Pilih

Saus tersebut dibuat menggunakan saus tomat yang dicampur dengan cabai, lalu digiling dan dimasak bersama bumbu.

Saus juga diberi campuran cuka hitam sehingga memberikan rasa dan aroma asam yang sangat berbeda. Unik dan juga nikmat.

Ketika kuotie dicocol dengan saus, rasanya jadi jauh lebih nikmat. Ada rasa asam dan pedas yang bercampur sedap dengan rasa gurih dan manis dari kuotie. Masing-masing elemen saling memperkuat rasa lainnya.

Rasanya sendiri memang jadi cukup pedas. Sehingga bagi kamu yang kurang suka pedas, bisa menggunakan saus ini sedikit saja.

Baca juga: Sejarah Laksa, Berawal dari Pernikahan Peranakan di Asia Tenggara

Kuotie Shantung Ling bisa ditemukan di Petak Enam di Chandra yang terletak di Jalan Pancoran No.43, RW.6, Glodok, Kecamatan Taman Sari, Jakarta Barat.

Tempat ini buka Senin – Jumat pukul 10.00 – 20.00 WIB dan Sabtu – Minggu pukul 08.00 – 21.00 WIB.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com