Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Filosofi Sate Ayam Madura, Kostum Indonesia di Miss Grand International 2021

Kompas.com - 27/03/2021, 15:03 WIB
Yana Gabriella Wijaya,
Yuharrani Aisyah

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Aurra Kharishma, perwakilan Indonesia pada ajang Miss Grand International 2021 mengenakan kostum sate ayam madura.

Kostum yang menarik perhatian tersebut ia kenakan saat National Costume Competition Miss Grand International 2021. Kostum tersebut menggambarkan budaya kuliner Madura.

Di bagian rok tampak seperti tempat pemanggang sate, lengkap dengan hiasan tusuk sate dan karet terlihat menonjol di bagian belakang.

Baca juga: Resep Sate Ayam Madura Lengkap dengan Bumbu Kacang dan Sambal

Kostum yang dikenakan Aurra Kharishma dalam National Costume Competition Miss Grand International meliputi kaus bergaris merah dan putih yang merupakan pakaian khas Madura.

Kemudian, ia juga tampak memakai penutup kepala berbentuk tusuk sate lengkap dengan dagingnya.

Aura juga mengenakan kostumnya dalam bentuk sate di atas piring yang sudah siap dihidangkan; lengkap dengan irisan bawang merah, cabai, dan jeruk nipis.

Terdapat filosofi menarik di balik sate madura yang dikenal luas di Indonesia. 

Baca juga: Resep Sate Kambing Madura Bumbu Kacang

Ilustrasi sate ayam madura sedang dibakar. SHUTTERSTOCK/EDI SUTRIYONO Ilustrasi sate ayam madura sedang dibakar.

Filosofi sate madura

Menurut Dadang, filosofi sate madura adalah menyatukan setiap elemen dan disatukan menjadi satu.

“Menusuk daging menjadi satu bisa dikatakan sebagai menyatukan berbahai elemen sebagai sebuah satu kesatuan,” paparnya.

Sate menjadi sajian yang sangat akrab bagi masyarakat Madura. Sehingga, ketika masyarakat Madura merantau ke daerah lain, maka akan memilih menjual makanan yang dekat mereka.

Seiring berjalannya waktu, sate madura menjadi sajian yang terkenal di Indonesia.

Hubungan sate dengan budaya Madura

Sate sangat melekat pada masyarakat Madura. Menurut Kadarisman Sastrodiwirjo selaku Pensiunan Peneliti Balitbang Provinsi Jawa Timur pada filosofi di balik sepiring sate madura.

“Karena tanah di Madura gersang. Maka masyarakatnya memanfaatkan bahan pangan hewani. Sebab kalau menanam sayur tanah di Madura sukar untuk tumbuh subur,” jelas Kadarisman Sastrodiwirjo kepada Kompas.com, Jumat (26/3/2021).

Kondisi tanahnya yang gersang, masyarakat Madura lebih memilih menyantap hewan ternak dan ikan laut.

Sehingga, hewan ternak seperti kambing, sapi, dan ayam banyak diolah menjadi sajian khas daerah setempat. Salah satunya diolah menjadi sate.

Baca juga: Resep Soto Ayam Madura, Pakai Bubuk Koya Gurih dan Sambal Rebus

Ilustrasi sate ayam madura. Dok. Shutterstock/ onyengradar Ilustrasi sate ayam madura.

Kadarisman Sastrodiwirjo yang akrab disapa Dadang itu juga menjelaskan, masyarakat Madura menjadikan sate dan gule sebagai masakan yang penting untuk sebuah perayaan.

“Sate menjadi salah satu sajian wajib pada perayaan di masyarakat Madura. Kalau ada keluarga berkunjung dan ada perayaan tertentu pasti ada lauknya sate,” paparnya.

Sate madura terkenal nikmat karena bumbunya meresap sampai ke daging. Tak sampai di sana, masih ada sambal atau bumbu kacang yang menjadi pelengkap makan sate.

Sajian ini biasa disajikan dengan irisan bawang merah dan sebagai pelengkap kecap manis ditaburkan di atas sate sehingga rasanya asin, gurih dan manis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com