Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Makanan Khas Bali saat Hujan, Ada Masakan Berkuah dan Kue Tradisional

Kompas.com - 11/01/2021, 20:24 WIB
Yuharrani Aisyah

Penulis

KOMPAS.com - Ketika hujan tiba, kamu dapat menyantap makanan yang hangat. Kali ini, coba menikmati makanan khas Bali yang disajikan hangat baik masakan berkuah maupun jajanan.

Berikut Kompas.com rangkum 7 makanan khas Bali yang cocok disantap saat musim hujan.

Kamu pun dapat mempraktikkan resep makanan khas Bali untuk sajian makan malam.

Baca juga: 15 Makanan Khas Bali yang Patut Masuk Daftar Kulineranmu, dari Sate Lilit sampai Jukut Ares

1. Jukut ares

Ilustrasi jukut ares, makanan khas Bali terbuat dari batang pohon pisang muda. SHUTTERSTOCK/RAMANTARA Ilustrasi jukut ares, makanan khas Bali terbuat dari batang pohon pisang muda.

Ares adalah batang pohon pisang yang masih muda.

Bagian tersebut pun dimasak bersama dengan bumbu dasar dan biasanya ditambah tulang yang dagingnya masih menempel. Kamu dapat menggunakan tulang sapi, ayam, maupun itik.

Santap makanan khas Bali yang berkuah ini selagi masih hangat.

Baca juga: Resep Jukut Ares, Makanan Khas Bali saat Hujan

2. Bubur mengguh

Makanan khas Bali selanjutnya yang cocok disantap saat musim hujan adalah bubur mengguh.

Ciri khas bubur mengguh adalah pembuatannya menggunakan santan. Tambahkan juga kaldu ayam agar rasanya makin nikmat.

Bubur mengguh biasanya disajikan bersama urap kacang panjang.

Baca juga: Resep Bubur Mengguh, Makanan Khas Bali yang Cocok Disantap saat Hujan

3. Tipat blayag

Tipat merupakan ketupat khas Bali yang bentuknya unik. Pasalnya, tipat ini dibungkus dengan janur muda atau daun enau muda.

Sementara untuk kuahnya terbuat dari olahan tepung beras, santan, dan kaldu ayam.

Tipat blayag disajikan bersama dengan urap dan ayam suwir. Kemudian, disiram kuah serta lengkap dengan taburan bawang goreng dan kacang kedelai goreng.

4. Kuah komoh

Komoh adalah makanan khas Bali berupa kuah yang terbuat dari daging, kulit, dan hati.

Kalau resep aslinya menggunakan daging dan darah babi. Kamu dapat menggantinya dengan menggunakan daging ayam, itik, maupun entog. Serta, tak pakai darah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com