Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tantangan Memperkenalkan Makanan Indonesia ke Dunia

Kompas.com - 25/09/2020, 09:07 WIB
Syifa Nuri Khairunnisa,
Silvita Agmasari

Tim Redaksi


KOMPAS.com – Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) bekerja sama untuk melakukan riset soal gastrodiplomasi.

“Tahun ini jadi tahun pertama kali dari rencana lima tahun riset soal gastrodiplomasi sebagai bagian dari prioritas riset nasional," kata Prima Nurahmi Mulyasari, M.A., dari Indonesian Institute of Sciences (LIPI).

Prima meyebutkan riset gastrodiplomasi ini di bawah tema memperkuat peran Indonesia di ranah dipomasi ekonomi dan diaspora regional dan global. 

Prima merupakan salah satu anggota tim riset tersebut.

Hal itu ia sampaikan kala menjadi pembicara dalam webinar International Forum on Spice Route 2020 sesi Spice Route: A Southeast Asian Perspective, Selasa (22/9/2020).

Baca juga: Kuliner Indonesia Menyebar di Dunia, Bagaimana Peran Diaspora Indonesia?

“Hal yang kami harapkan dari proyek ini adalah rekomendasi kebijakan pada pemerintah Indonesia berkaitan dengan gastrodiplomasi,” sambung dia.

Ilustrasi soto betawi susu. Dok. Sajian Sedap Ilustrasi soto betawi susu.

Gastrodiplomasi sendiri menurut Prima adalah diplomasi publik yang dibawakan dengan cara mencampurkan diplomasi budaya dan diplomasi kuliner.

Tujuannya membuat makanan dan narasi soal makanan Indonesia jadi identitas negeri.

Riset ini bukan tanpa halangan. Salah satunya muncul dari begitu banyaknya ragam kuliner khas Indonesia yang tersebar dari Sabang sampai Merauke. Maka untuk memilih satu jenis saja untuk jadi identitas Indonesia bisa dibilang mustahil.

Baca juga: Sejarah Kuliner Indonesia Jadi Populer di Belanda, gara-gara Koran?

“Kalau mencontoh Jepang, orang-orang sudah tahu bahwa makanan Jepang adalah sushi. Saya juga punya teman dari Vietnam yang suka kasih saya Pho ketika saya di Leiden. Dan pho ya artinye Vietnam,” papar Prima.

Hal berbeda terjadi di Indonesia. Banyak pihak yang berargumen soal makanan-makanan apa yang sebaiknya disebarkan di dunia sebagai makanan khas Indonesia.

ILUSTRASI BakmiShutterstock ILUSTRASI Bakmi

Mereka memberikan argumen berupa beberapa jenis sajian Indonesia ‘terbaik’ yang harus dimunculkan di restoran-restoran Indonesia di luar negeri. Namun bisa dibilang hal itu juga tidak ideal.

Maka dari itu Prima dan tim riset lainnya berusaha memecahkan masalah ini dengan cara yang berbeda.

Mereka akan mencoba untuk "menjual" makanan yang bisa dibilang terbaik dari setiap daerah di Indonesia.

Baca juga: Apa Benar Keramahan Orang Nusantara Picu Monopoli Rempah Eropa?

“Kita tidak punya makanan yang khusus dijual sebagai ‘makanan Indonesia’ saja karena kita punya banyak sekali makanan," jelas Prima.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com