Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Resep Tengkleng Kambing Khas Solo, Makanan yang Lahir Saat Penjajahan Jepang

Kompas.com - 08/08/2020, 16:04 WIB
Yana Gabriella Wijaya,
Yuharrani Aisyah

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tengkleng yang berbahan dasar tulang dan jeroan kambing ini sangat terkenal di Solo. Dulunya pada zaman penjajahan diperuntukan untuk orang miskin, tapi kini menjadi makanan favorit masyarakat semua kalangan.

Baca juga: Sejarah Tengkleng khas Solo, Tercipta karena Kehabisan Bahan Pangan di Masa Penjajahan

 

Jika ditarik lebih jauh, tengkleng memiliki sejarah yang cukup pilu. Hidangan satu ini lahir dari kesengsaraan rakyat pada masa penjajahan. Saat itu, masyarakat hanya mampu membeli "limbah" kambing yaitu bagian tulang dan jeroan.

Bagian daging dari kambing pada masa itu, dihidangkan untuk para tuan dan nyonya orang Belanda dan para priyayi.

Baca juga: Resep Sate Kere Khas Solo, Siapkan Jeroan dan Tempe Gembus

Kalau ingin coba membuat tengkleng, ikuti resep dari buku "Wisata Kuliner Makanan Daerah Khas Solo" (2013) oleh Miftah Sanaji yang diterbitkan oleh PT Gramedia Pustaka Utama berikut.

Resep tengkleng khas Solo

Bahan tengkleng :

  • 1 kg jeroan kambing dan bagian kepala kambing (telinga, lidah, mata) potong-potong
  • 2 lembar daun salam
  • 2 batang serai, memarkan
  • 5 cm jahe, memarkan
  • 5 lembar daun jeruk purut, buang tulang daunnya
  • 2 liter santan encer
  • 500 ml santan kental

Bumbu halus :

  • 6 siung bawang putih
  • 10 butir bawang merah
  • 5 butir kemiri
  • 6 cm kunyit bakar
  • 4 cm lengkuas
  • 1 sdm ketumbar, sangrai
  • 2 sdm gula merah

Cara membuat tengkleng

1. Rebus sampai empuk jeroan dan bagian kepala kambing dalam santan encer bersama daun salam, serai, daun jeruk, dan jahe.

2. Kalau belum empuk tambahkan air. Saat merebus, wajan harus tertutup dan masak dengan api sedang, sambil diaduk.

3. Kemudian tambahkan santan kental. Sambil diaduk-aduk sampai lemak daging keluar dan mengering.

4. Setelah itu masukkan cabai, aduk sebentar sampai cabai agak layu, angkat. Jika sudah, sajikan selagi hangat. Kalau suka pedas, bisa disajikan dengan cabai rawit.

Buku "Wisata Kuliner Makanan Daerah Khas Solo" (2013) oleh Miftah Sanaji yang diterbitkan oleh PT Gramedia Pustaka Utama dapat dibeli di toko buku online Gramedia.com.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com