Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

4 Kuliner Ramadhan Khas Bengkulu, Ada Gulai Pisang

KOMPAS.com – Bengkulu memiliki ragam budaya kuliner yang beragam di setiap wilayahnya.

Tidak terlepas dari penggunaan bumbu rempah yang memberikan aroma harum dan cita rasa gurih yang menambah kenikmatan dalam setiap hidangan.

Selama Ramadhan, banyak penjual makanan tradisional lokal yang bermunculan dan mungkin belum tentu dapat ditemukan di daerah lain di Indonesia.

Kekayaan kuliner di Bumi Rafflesia ini begitu beragam, dan tidak semua jenisnya dapat ditemukan di setiap kabupaten, meskipun hampir semua hidangan kaya akan bumbu dan rempah.

Melansir dari laman Portal Informasi Indonesia, berikut merupakan kuliner Ramadhan khas Bengkulu:

Makanan ini merupakan kebanggaan masyarakat Rejang, suku asli Bengkulu. Bahan utama dalam pembuatan lema adalah rebung atau tunas muda dari tanaman bambu.

Rebung harus dihancurkan menjadi potongan kecil terlebih dahulu. Selanjutnya, persiapkan ikan mujair yang sudah dibersihkan dan potong sesuai kebutuhan.

Potongan rebung dan ikan mujair dibungkus dengan daun pisang dan difermentasikan selama tiga hari.

Setelah proses fermentasi selesai, lema diangkat dari bungkusnya, lalu dimasak bersama santan dan cabai merah yang sudah dihaluskan.

Masyarakat Rejang sering menambahkan ikan mas atau ikan laut ke dalam masakan untuk menambah citarasa.

Ketika matang, lema mengeluarkan aroma khas dan rasanya menjadi asam pedas yang lezat.

Makanan ini biasanya hadir selama bulan Ramadhan, selain itu juga disajikan saat sedang merayakan hari raya Lebaran.

Gulai kemba’ang sangat terkenal di Bengkulu, makanan ini menggunakan iga sapi sebagai bahan utamanya.

Ada yang unik dari makanan ini khas Bengkulu Selatan ini karena ditambahkan daun talas pada makanan ini.

Cara membuat daging iga sapi dan daun talas empuk dan mudah disantap, keduanya direbus terlebih dahulu. Kaldu dari rebusan daging iga sapi dapat dijadikan sebagai kuah sup untuk meningkatkan cita rasa gurihnya.

Bumbu gulai Kemba’ang terdiri dari bawang merah, bawang putih, dan cabai merah yang dihaluskan, lengkuas, asam kandis, kunyit, jahe, ketumbar, garam, dan gula pasir. Bumbu rempah ditumis bersama dengan bawang dan cabai yang telah dihaluskan.

Setelah itu, tambahkan daun salam, dua batang serai, dan santan kelapa. Campuran tersebut diaduk hingga bumbu meresap ke dalam santan.

Saat setengah matang, masukkan daun talas yang sudah direbus. Selama proses memasak, hindari terlalu sering mengaduk agar daun talas tidak rusak atau menjadi bubur.

Tambahkan penyedap rasa, kaldu dari rebusan daging iga sapi, sedikit gula, dan daging iga sapi. Semua bahan diaduk kembali. Daging iga sapi dapat diganti dengan ikan asin atau ikan teri.

Makanan ini terbuat dari ikan air laut seperti kembung atau kakap. Makanan ini merupakan makanan khas Ramadhan dari Bengkulu Selatan.

Cara membuat Pendap, Ikan yang telah dibersihkan dilumuri dengan campuran bumbu rempah yang dihaluskan dan kelapa parut.

Kemudian, ikan tersebut dibungkus dengan daun talas dan daun pisang, dan diikat kuat menggunakan daun pandan.

Selanjutnya, bumbu rempah yang ikut terbungkus dalam kemasan tersebut dapat ditumis dengan santan dan asam kandis. Setelah itu, bungkusan daun pisang yang berisi ikan dan rempahnya dimasak selama delapan jam agar seluruh masakan meresap ke dalam ikan bungkus atau pendap.

Selain menjadi makanan selama bulan Ramadhan, pendap juga menjadi makanan yang disajikan saat hari raya Lebaran.

4. Gulai Pisang

Gulai pisang merupakan makanan unik asal Bengkulu yang menggunakan pisang muda sebagai bahan baku untuk membuat gulai unik ini.

Makanan tradisional ini, yang telah ada sejak ratusan tahun lalu, pada awalnya dijadikan sebagai alternatif lauk pengganti gulai daging sapi, ayam, atau gulai ikan. Karena buah pisang lebih mudah didapat dan harganya lebih terjangkau.

Bahan-bahan lain yang digunakan dalam gulai pisang meliputi lengkuas, santan kelapa, kunyit, ketumbar, bawang putih, bawang merah, garam, cabai merah, dan jeruk purut.

Setelah bumbu-bumbu tersebut dibersihkan dan dihaluskan, kemudian dimasak sambil diaduk dan ditambahkan sedikit air. Potongan buah pisang yang belum dikupas kulitnya kemudian dimasukkan ke dalamnya.

Hidangkan selagi masih hangat agar bisa dinikmati bersama saat berbuka puasa

https://www.kompas.com/food/read/2024/03/19/071500875/4-kuliner-ramadhan-khas-bengkulu-ada-gulai-pisang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke