Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tantangan Pasar Ekspor Kopi Saat Pandemi, Apa Saja?

KOMPAS.com - Sama halnya dengan bisnis makanan dan minuman yang sempat mengalami kesulitan saat pandemi, eksportir kopi pun demikian.

Wildan Mustofa, petani kopi sekaligus eksportir kopi Java Frinsa, menyampaikan beberapa tantangan ekspor kopi selama pandemi.

Menurutnya, kopi komersial masih cukup digemari selama pandemi Covid-19 karena banyak orang menikmatinya di rumah.

"Kalau kopi specialty sangat berat karena banyak kafe yang tutup. Pas Maret pasarnya melemah dan sisa 60 persen," jelas dalam "Coffee Talk" di Food & Hotel Indonesia, Selasa (25/7/2023).

Ekspor kopi bahkan hampir tidak berjalan sama sekali pada April 2020, lalu berangsur baik pada bulan selanjutnya.

Stok kopi di importir dan roastery pun menumpuk sehingga pembelian tahun berikutnya perlu dikurangi hingga diundur ke akhir tahun.

Sisi baiknya, pemasaran digital berkembang pesat dan dinilai cukup baik. Sayangnya, market share-nya tidak setinggi market channel lain.

Eksportir kopi juga menghadapi permasalahan naiknya harga dolar yang sangat tinggi di awal pandemi.

Harga tersebut nyatanya menurun saat ekspor baru dilakukan saat harga dolar melemah.

"Misalnya, bikin kontrak pertengahan Maret ketika dolar di atas Rp 16.000 dan realisasi ekspor sekarang dengan dolar kisaran Rp 14.000," papar Wildan.

  • 3 Tips Beli Kopi Starbucks untuk Pemula, Simak Cara Pesannya
  • 4 Cara Cicip Kopi ala Starbucks, Tradisi Barista Sebelum Minum Kopi
  • Resep Kopi Susu Gula Aren, Pakai Kopi Instan Tanpa Ampas

https://www.kompas.com/food/read/2023/07/31/103500175/tantangan-pasar-ekspor-kopi-saat-pandemi-apa-saja-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke