Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Cerita Pengusaha Katering Pernikahan Saat Pandemi

KOMPAS.com - Sejumlah industri terkena dampak negatif pandemi Covid-19. Salah satunya, industri jasa boga.

Vendor katering pernikahan yang ditemui Kompas.com dalam acara Culinary Wedding Festival 2023 di TMII, Jumat (3/2/2023), mengakui adanya penurunan jumlah pesanan sebelum dan setelah pandemi.

"Jumlah pesanan biasanya ada di angka 1.000 sampai 2.000-an, sekarang jadi angka ratusan, kisaran 600-800," kata Ersa Persada, marketing Hosannas Catering.

Penurunan drastis itu terjadi saat dibatasinya ruang gerak dan jumlah orang dalam ruangan selama pandemi.

Peraturan soal penyajian makanan juga mengubah kebiasaan katering.

Biasanya, katering pernikahan ini melayani penyajian dalam bentuk prasmanan, tetapi harus diubah karena adanya pengetatan jarak.

"Karena diperketat tidak boleh makan di tempat, jadi penyajiannya pakai hamper. Setelah itu orang agak ragu mengadakan pernikahan besar-besaran," tutur Ersa.

Menurut Ersa, berkurangnya pesanan katering ini juga disebabkan oleh ekonomi banyak orang yang tidak stabil sehingga ragu mengadakan pesta pernikahan.

Konsep wedding intimate pun kian populer selama pandemi Covid-19. Total orang dalam acara tersebut berkisar 100-200 orang.

Acaranya juga harus didampingi oleh Satgas Covid-19 saat itu. 

Tamu masih tidak boleh mengambil makanan sendiri dengan prasmanan. Harus menunggu di meja masing-masing  dan akan dilayani.

"Lalu waktu itu dilonggarkan, bisa pakai prasmanan, tapi tidak boleh diambil sendiri. Kalau sekarang sudah bebas," kata Ersa.

Hal serupa juga dialami oleh Dwi Tunggal Citra Catering. Penurunan omzet juga dirasakan katering ini akibat pandemi Covid-19.

Dinni Noviani, marketing Dwi Tunggal Citra Catering, mengatakan bahwa hamper juga menjadi pilihan katering pernikahan saat dua tahun belakangan.

"Dibikin hamper dan ada kapasitas minimum dari gedungnya. Misalnya, Sasana Kriya minimum untuk 1.000 orang, waktu itu kalau pakai hamper batasnya jadi 500 orang aja," kata Dinni.

Pembatasan ruang ini terus berganti mengikuti aturan yang berlaku pada masanya.

Ivone Susiana, direktur utama Sasana Kriya TMII, juga mengakui pesanan gedung yang menurun saat pandemi. 

"Gedung drop sampai 80 persen sejak pandemi dua tahun terakhir. Waktu 2022 itu aja pick up-nya baru 40 persen, masih di bawah," ujar Ivon.

Meski belum kembali normal sepenuhnya, Dinni mengakui, pesanan katering pernikahan saat ini sudah mulai membaik.

"Kami sudah kembali normal lagi sih dan berharap ke depannya bakal benar-benar sudah normal," kata Dinni.

https://www.kompas.com/food/read/2023/02/07/171000575/cerita-pengusaha-katering-pernikahan-saat-pandemi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke