Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pisang Goreng Madu Bu Nanik dan Impian Promosi Jajanan Lokal ke Luar Negeri

KOMPAS.com - Pemilik Pisang Goreng Madu Bu Nanik, Nanik Soelistiowati, merintis usaha pisang goreng madu sejak 2007.

Kini, usahanya sukses dan terus berkembang. Ia bermimpi untuk bisa mempromosikan jajanan lokal terutama kue basah hingga ke luar negeri.

"Saya ingin, cita-cita saya, makanan tradisional Indonesia juga bisa dinikmati tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di luar. Kalau bisa bahkan kami (ingin) merintis pisang goreng madu frozen, (supaya) bisa dikirim," ujar Nanik di gerai Pisang Goreng Madu miliknya, Rabu (13/7/2022).

Perempuan yang pernah menjalani usaha katering selama 22 tahun ini mengatakan, saat ini ia memang belum fokus membuat produk frozen pisang goreng.

Namun, cukup banyak pembeli yang meminta agar produk pisang dibuat setengah matang. 

"Jadi mereka frozen, mereka bawa sendiri ke Jepang, Belanda, Singapura, malah yang Singapura hampir tiap minggu ada (datang). Bahkan ini awalnya ide dari pembeli juga," ungkap Nanik.

Ia bercerita, pernah ada seorang pembeli yang mengatakan bahwa tantenya di Belanda menyukai produk olahan Pisang Goreng Madu Bu Nanik.

Kemudian, pembeli tersebut menyarankan agar produk serupa bisa dibekukan (frozen) untuk dikirim ke luar negeri dan bisa digoreng setibanya di sana. 

Lebih lanjut, Nanik berharap agar generasi muda bisa menciptakan inovasi kuliner baru, dengan memanfaatkan sumber daya di sekitar sebagai peluang usaha. 

  • Cara Menikmati Pisang Goreng Madu Bu Nanik Jakbar, Beli Sebelum Sore
  • Mencicipi Pisang Goreng Madu Bu Nanik yang Tersohor di Tanjung Duren

"Misalnya kelor atau genjer, itu diolah biar  bisa dinikmati. Udah ada sekarang keripik kelor, bisa untuk diekspor, sama cita-cita saya seperti itu,"

jelasnya.

"Jangan kaum muda itu maunya impor terus, menjiplak, meniru, sedangkan di Indonesia bahan bakunya masih banyak, belum tersentuh," ujarnya.

Selanjutnya, kata Nanik, produk-produk seperti itulah yang diolah dan dipromosikan, bahkan kalau bisa dengan bantuan pemerintah agar semakin mudah. 

"Supaya semakin banyak makanan Indonesia yang dikenal di luar negeri. Kalau sekarang kan baru ada rendang, nasi goreng, nah kalau bisa semakin banyak makanan Indonesia yang kue-kuenya," tambah Nanik. 

Ia menyadari bahwa pengelolaan jajanan lokal atau kue basah di Indonesia masih belum terlalu maksimal.

Artinya, masih banyak ruang yang bisa ditingkatkan, seperti menjadi frozen food, dikemas dengan baik, dan dipromosikan di acara tertenu misalnya bazar. 

Apalagi, menurutnya, produk berupa barang-barang khas Tanah Air seperti misalnya batik, mampu dipromoskan dengan baik di luar negeri. 

"Sementara kalau jajanan belum semuanya, karena mungkin ketahanannya juga ya. Nah itu yang harus dibantu, di-training, supaya mereka (pelaku usaha) bisa mengerti gimana caranya (membuat produk tahan lama)," tutur Nanik. 

Selain itu, melalui gerai barunya, Nanik ingin agar pelaku usaha UMKM bisa semakin mengembangkan produk-produk jajanan khas daerah, dengan ikut mempromosikan jualan mereka. 

Apalagi, menurut ceritanya, Nanik berangkat dari usaha kecil dengan modal yang minim. Saat awal-awal berjualan, ia dirangkul oleh pelaku UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah).

"Jadi mereka yang lingkupnya masih kecil, mereka bisa berkembang. Saya kenal mereka, saya bilang titipin saja di toko saya," terang Nanik. 

https://www.kompas.com/food/read/2022/07/18/212900675/pisang-goreng-madu-bu-nanik-dan-impian-promosi-jajanan-lokal-ke-luar-negeri

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke