Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Geplak Widodo di Yogyakarta, Pertahankan Resep Sejak 1970-an

KOMPAS.com - Berwisata ke Yogyakarta tak lengkap jika tidak membawa oleh-oleh. Selain bakpia, kamu juga bisa membeli geplak.  

Ada banyak produsen geplak di Yogyakarta, khususnya di Bantul. Salah satu yang cukup legendaris yaitu Geplak Widodo. 

Pemilik Geplak Widodo, Cynthia Mala Silvia atau biasa disapa Mala mengatakan bahwa usaha ini sebetulnya adalah usaha keluarga peninggalan simbahnya.

Namun setelah meninggal usaha ini dilanjutkan oleh orang tua dan Mala sendiri. 

  • Apa Itu Geplak, Oleh-oleh Khas Yogyakarta dari Kelapa Parut dan Gula?
  • 15 Oleh-oleh Khas Yogyakarta, Tidak Hanya Bakpia

Lebih lengkapnya, simak dalam ulasan berikut. 

Mala menjelaskan bahwa usaha geplak keluarganya ini sudah berjalan sejak 1970-an.

Mulanya, simbah Mala hanya berjualan kelapa lalu diajari oleh seorang pelanggangnya untuk membuat geplak.

Berawal dari coba-coba ternyata usaha geplak ini justru bisa membantu penghidupan keluarga Mala. 

"Bikinnya itu sudah dari 1970-an. Dulu simbah itu kan jualan kelapa gelundungan gitu, lah kan nyetor-nyetor gitu. Nah dulu yang disetori salah satunya bikinnya geplak, cuma mungkin di sana main ya ngikut-ngikut terus diajari gitu. Akhirnya bisa bikin sendiri," jelas Mala kepada Kompas.com, Selasa (09/02/2022).

  • Fungsi Gula dalam Pembuatan Geplak, Bukan Cuma Pemanis
  • Resep Geplak, Kudapan Manis Khas Yogyakarta

Lebih jauh, Mala menjelaskan bahwa ibu dan Mala sendiri mulai memegang usaha geplak keluarganya pada 2020.

Meski generasi penerus tapi resep yang digunakan masih sama seperti dulu. Hal ini dilakukan untuk menjaga kualitas rasanya. 

"Ini resep juga dari simbah dulu, enggak diubah-ubah," ungkap Mala. 

Geplak Widodo menghadirkan geplak dengan tekstur luar yang kering tapi bagian dalamnya lembut. Menurut Mala penggunaan kelapa muda dapat memengaruhi rasa dan tekstur geplak.

"Nek sini pakai kelapa muda, bedanya kalau pakai kelapa tua nanti dirasanya. Kalau pakai kelapa muda jadi luarnya itu kering tapi dalamnya tetap basah," terangnya.

  • Bikin Geplak Pakai Kelapa Tua atau Muda? Berikut Penjelasannya 
  • Berapa Lama Geplak Tahan Disimpan?

Dari segi ketahanan, geplak milik Mala hanya bisa bertahan sekitar satu minggu. Sebab tidak memakai bahan pengawet. 

Bahan utamanya hanya kelapa muda parut dan gula pasir atau gula merah. Untuk membuatnya cukup dengan memasak kelapa bersama gula. 

"Jadi kelapa yang sudah diparut, diuleni sama gula, terus dipanasin gitu saja di atas api," tutur Mala. 

Dalam sehari Geplak Widodo bisa memproduksi sekitar lima sampai 10 kilogram.

Jumlah tersebut sangat berbeda dengan produksi pada zaman simbah Mala dulu yang bisa mencapai satu kwintal. 

"Kalau sekarang toko sendiri, kalau dulu pas masih ramai-ramainya, kalau dulu kan belum terlalu banyak yang buat geplak itu sehari omset bisa 1 kwintal atau lebih gitu. Sekarang paling sehari paling lima kilo, 10 kilo," ujar Mala. 

  • Sejarah Yangko, Oleh-oleh Khas Yogyakarta yang Mirip Mochi
  • Kipo Bu Djito, Pembuat Kipo Pertama di Yogyakarta

Meski begitu Mala bersyukur usaha geplak keluarganya masih ada hingga sekarang. Kedepannya Mala berharap supaya Geplak Widodo semakin dikenal dan laris. 

"Penginnya ya biar makin dikenal saja, terus laris lagi kayak dulu," ungkapnya. 

Jika ingin mencicipi produk dari Geplak Widodo ini kamu bisa datang ke toko mereka yang ada di sekitar Jalan Badegan Nomor 18, Nyangkringan, Bantul, Kecamatan Bantul, Kabupaten Bantul, Yogyakarta. 

Ada dua macam geplak yang bisa dipesan, yaitu geplak panjang dan bulat.

Untuk pemesanan dalam jumlah banyak Mala menyarankan memesan H-2. Khususnya jika pesan geplak panjang sebab pembuatannya lebih sulit. 

Harga satu kilogram geplaknya sekitar Rp 60.000-Rp 70.000. 

https://www.kompas.com/food/read/2022/02/20/201200575/geplak-widodo-di-yogyakarta-pertahankan-resep-sejak-1970-an

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke