Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Restoran Baru di Cilegon dengan Konsep Keraton Banten

KOMPAS.com- The Surosowan merupakan restoran ikonik di Cilegon yang baru saja diresmikan pada Rabu (22/12/2021) oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia Sandiaga Uno di Cilegon, Banten. 

Restoran ini merupakan anak perusahan dari Krakatau Steel Property (KSP) yang sudah dilakukan pembaharuan. Dulu, restoran ini bernama The Sapphire Restaurant.

"Nama The Surosowan ini diambil dari nama salah satu Keraton Banten. Nama ini cocok dengan tema yang diusung, yaitu menonjolkan makanan khas Keraton Banten," kata General Manajer The Surosowan Rury saat ditemui Kompas.com dalam acara pembukaan restoran pada Rabu (22/12/2021).

Nama The Surosowan diambil dari dua kata, 'suro' yang artinya pertemuan, dan 'sowan' yang artinya silaturahmi.

Rury berharap tempat ini nantinya dapat menjadi tempat pertemuan dan tempat peruntungan yang baik.

Pemilihan nama The Surosowan ini pun dilakukan dengan melibatkan warga Cilegon. Pihak restoran melakukan sayembara untuk penamaan restoran yang baru. 

Sehingga terpilihlah nama The Surosowan yang siap disandang sebagai nama baru.

Saat peresmian The Surosowan, Kompas.com berkesempatan untuk mengunjungi restoran yang ada di Cilegon, Banten.

Memasuki area pekarangan The Surosowan, suasana sejuk dan asri mulai terasa. Bangunan yang akan dikunjungi pun serupa dengan dedesain serupa dengan Keraton Banten zaman dulu.

Saat memasuki ruangan, berbagai foto keraton Banten yang dipajang sebagai hiasan di bagian atas restoran.

Tidak hanya kesan keraton, restoran ini juga mengingatkan pengunjung yang datang bahwa daerah Krakatau Steel ini merupakan salah satu peninggalan dari Presiden Sukarno.

Ini dapat dilihat dari gambaran kilas balik perjalanan Indonesia PADA era Sukarno yang ditampilkan dalam bentuk pajangan dinding.

The Surosowan  merupakan restoran fine dining yang memiliki dua pilihan ruangan, indoor dan outdoor.

Pada bagian indoor, pengunjung dapat merasakan sentuhan klasik dan menghirup aroma lezat makanan yang mengepul dari dapur restoran.

Sedangkan di bagian outdoor, pengunjung akan dimanjakan dengan pemandangan hamparan lapangan golf yang hijau.

Sebagai restoran yang menonjolkan keraton Banten, Rury berharap pengunjung yang datang dapat memiliki ikatan emosional dengan The Surosowan. 

Salah satu strategi yang dilakukan oleh The Surosowan yaitu menampilkan tarian tradisional khas Banten.

"Seminggu dua kali di sini akan menampilkan tarian-tarian daerah saat jam makan siang. Ini dilakukan setiap hari Rabu dan Jumat. Jadi nanti saat pengunjung sedang makan, tiba-tiba akan masuk para penari daerah di tengah restoran," katanya.

Tidak hanya dari segi ruangan, restoran ini juga menggandeng UMKM kerajinan tangan, kriya, dan batik khas Cilegon sebagai oleh-oleh ketika berkunjung ke Cilegon. 

"Jadi kalau ada pengunjung yang mau bawa oleh-oleh, kita ada UMKM yang turut hadir di bagian samping restoran," katanya.

Promosi budaya lokal tidak hanya dilakukan sebatas jual-beli, The Surosowan juga menyediakan fasilitas membatik setiap hari Rabu dan Jumat.

Kegiatan membatik ini juga ditutori oleh pihak dinas kebudayaan dan pariwisata Cilegon. Rury mengatakan, kegiatan ini dibuka untuk umum secara gratis tanpa syarat apapun.

  • Resep Sate Bandeng Khas Banten, Kreasi Bandeng Tanpa Tulang
  • Resep Angeun Lada Khas Banten, Sayur Jeroan Pedas buat Cuaca Dingin
  • Resep Sate Maranggi Sapi Empuk, Bumbunya Meresap Sempurna

Makanan andalan The Surosowan

Chef The Surosowan Andriawan Supriyatna mengatakan, pemilihan menu restoran disesuaikan dengan tema restoran.

"Menu yang dipilih disesuaikan dengan konsep restoran, karena yang ditonjolkan itu makanan keraton zaman dulu, maka salah satu yang menjadi andalan di sini yaitu rabeg," katanya

Selain rabeg, juga ada beberapa makanan andalan seperti Nasi Campur Surosowan. Ini merupakan makanan khas The Surosowan yang menggunakan campuran nasi, bumbu kecombrang,  telur, cabai, ebi, dan irisan cabai merah besar.

The Surosowan juga menyajikan menu sate sineret (sate domba) dan sate maranggi.  Khusus menu sate sineret hanya ada pada hari Rabu dan Jumat.

Sedangkan untuk makanan penutup, yang menjadi andalan yaitu Pulut. Terdapat dua varian pulut, yakni pulut durian dan mangga. 

Menu ini terdiri dari campuran pulut (ketan) hitam, dengan puding berbentuk scope di atasnya. Pada bagian pulut, ada  tambahan jeli segar.

Di bagian atas puding ada cokelat putih bercita rasa mangga atau durian dan kue sponge.  Pulut dinikmati dengan tambahan kuah khas Surosowan,  yaitu campuran santan, cream, dan susu.

  • Resep Karedok Kacang Panjang, Sayur Segar Cocok untuk Aneka Lauk
  • Resep Urap Sayur dan Tips agar Urap Tidak Cepat Basi

Selain hidangan tradisional Cilegon, The Surosowan juga memasukkan makanan ala barat pada menunya. Hal ini dilakukan karena makanan ala barat merupakan andalan sebelum The Surosowan melakukan pembaharuan. 

Salah satu yang paling diminati yaitu Salmon Lemon Butter. Ini terdiri dari potongan daging salmon yang dimasak dengan tambahan bawang putih. Penyajiannya didampingi lemon butter sauce khas Surosowan.

The Surosowan buka setiap hari mulai pukul 07.00 WIB sampai pukul 22.00 WIB.

Restoran ini dapat menampung pengunjung dengan total 180 orang, namun selama masa pandemi restoran membatasi pengunjung yang datang sebesar 50 persen.

https://www.kompas.com/food/read/2021/12/24/140800475/restoran-baru-di-cilegon-dengan-konsep-keraton-banten

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke