Apakah Benar Bayam Tidak Boleh Dipanaskan Kembali?

KOMPAS.com - Sebagian orang suka dengan masakan yang dihidangkan dalam keadaan panas. Tidak terkecuali masakan rumahan seperti sayur bayam.

• 15 Resep Olahan Bayam, Hidangan Penuh Gizi yang Lezat

• 3 Cara Simpan Bayam di Kulkas agar Tidak Mudah Layu

• Cara Pilih Bayam Segar untuk Bikin Aneka Sajian Sehat di Rumah

Namun, pernahkah kamu bertanya-tanya seputar apakah benar bayam tidak boleh dipanaskan? Simaknya penjelasannya berikut ini.

Melansir dari laman Food NDTV, bayam merupakan sayuran hijau yang mengandung zat besi cukup tinggi. Memasak bayam kembali bisa membuat zat besi berkurang dalam bayam.

 Kandungan baik ini tidak akan bisa dinikmati secara optimal setelah bayam dipanaskan.

Selain itu, kandungan besi yang teroksidasi juga bisa menghasilkan kandungan radikal berbahaya yang bisa memicu beberapa penyakit kronis. Hal tersebut akan terjadi apabila mengonsumsi bayam terlalu banyak.

Menambahkan dari laman My Recipes, bayam mengandung senyawa nitrat yang akan berubah menjadi nitrit saat dipanaskan kembali.

Kandungan senyawa nitri bisa berbahaya bila dikonsumsi dalam jumlah yang banyak dalam sayur bayam.

Namun, tetap tidak dianjurkan untuk memanaskan kembali sayur bayam. Sebaiknya, gunakan bahan dan masak bayam secukupnya untuk membuat olahan bayam terutama sayur bayam.

Menambahkan juga dalam buku “Yuk, Makan Bayam” oleh Aprilia Fadjar Pertiwi terbitan PT Gramedia Pustaka Utama, kandungan gizi yang terkandung dalam bayam relatif mudah rusak oleh proses pemanasan.

Oleh karena itu tidak disarankan untuk memasak bayam terlalu lama. Biasanya juga, memasak bayam untuk sekali santap dan hindari proses pemanasan secara berulang-ulang.

Ada banyak cara memasak bayam yang bisa kamu ikuti, salah satunya dengan mem-blanching.

Teknik memasak tersebut adalah proses pengolahan sayur yang mana bayam direbus dengan air mendidih, diaduk sebentar, dan dipindahkan ke dalam air dingin.

Hal ini bisa menghentikan proses memasak pada bayam atau sayuran hijau. Oleh karena itu, bayam tetap berwarna cerah.

Buku “Yuk, Makan Bayam” oleh Aprilia Fadjar Pertiwi terbitan PT Gramedia Pustaka Utama bisa dibeli di Gramedia.com.