Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tren Bahan Makanan Pengganti Nasi, Kenapa Umbi Banyak Dipilih?

KOMPAS.com - Ada beberapa sumber karbohidrat yang bisa dijadikan sebagai pengganti nasi, di antaranya adalah sagu, jagung, ubi jalar, dan singkong.

Salah satu makanan pengganti nasi yang menjadi tren beberapa tahun belakangan adalah umbi.

Menurut Dokter dan Ahli Gizi Masyarakat DR. dr. Tan Shot Yen, M.hum, umbi banyak dipilih menjadi pengganti nasi karena indeks glikemiknya lebih rendah dibandingkan nasi.

"Karena beras putih glikemik indeksnya tinggi (kecepatan mencerna jadi gula), sedangkan umbi relatif lebih lambat karena kandungan seratnya," kata Tan kepada Kompas.com, Jumat (13/8/2021).

Kalori umbi kecil dan banyak serat

Tan menuturkan bahwa umbi cocok dipilih sebagai bahan makanan pengganti nasi bagi orang yang ingin mengontrol berat badan.

"Umbi kalorinya kecil dan banyak serat, bahkan ubi ungu dan kuning punya antioksidan," ujar Tan.

Namun, jika dijadikan bahan makanan pengganti nasi biasa, menurut Tan, penggunaan umbi tidak terlalu tepat karena bisa membuat kembung.

  • Apakah Sumber Karbohidrat Utama Harus Nasi?
  • Apakah Bahan Lokal Pengganti Nasi Aman untuk Anak?
  • 4 Sumber Karbohidrat Pengganti Nasi Menurut Ahli Gizi

Jika kamu ingin mengolah umbi sebagai bahan pengganti nasi, jangan mengolah umbi dengan cara ribet. Cukup kukus atau masukkan umbi ke dalam sup atau kalio.

Menurut Tan, penambahan bahan makanan yang terlalu beragam bisa menyebabkan umbi yang seharusnya sehat menjadi tidak sehat.

"Di Indonesia, tren bisa membahayakan karena pengganti nasi tidak dimakan apa adanya tetapi dibuat jadi produk," tutur Tan.

Beberapa contoh produk olahan umbi sebagai pengganti nasi yang kurang tepat menurut Tan adalah kue, keripik, dan aneka kudapan yang menggunakan penambahan gula.

https://www.kompas.com/food/read/2021/08/19/093823775/tren-bahan-makanan-pengganti-nasi-kenapa-umbi-banyak-dipilih

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke