Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

4 Perbedaan Lada Hitam dan Lada Putih, Pahami agar Tidak Keliru

KOMPAS.com - Jika kebetulan kamu sering memasak, barangkali familier dengan lada.

Umumnya, ada dua jenis lada yang biasa digunakan untuk memasak, yaitu lada hitam dan putih. Kedua ini memiliki perbedaan, baik dari segi pengolahan maupun kegunaannya.  

Berikut perbedaan lada hitam dan lada putih mengutip dari beberapa sumber. 

1. Proses pengolahan 

Sebetulnya lada hitam dan lada putih berasal dari pohon yang sama. Namun proses pengolahan yang berbeda membuatnya keduanya menghasilkan tampilan dan rasa yang berbeda pula.

Mengutip buku "Perdagangan Lada Abad XVII" karya P. Swantoro terbitan PT Gramedia Pustaka Utama, untuk mendapatkan lada hitam petani harus memetik bijinya sebelum seluruh bulirnya masak.

Gugusan yang sudah dipetik lalu dijemur selama beberapa hari hingga bulirnya berwarna hitam.

Setelah dijemur, bulir-bulir tersebut akan digugurkan dari tangkainya dengan cara diinjak-injak. Kemudian, bulir diayak dan ditampi. 

Berbeda dengan lada hitam, proses pengolahan lada putih sedikit lebih rumit.

Untuk mendapatkan lada putih, petani harus memanemnya ketika semua bulir sudah masak.

Setelah itu, bulir-bulir tersebut disimpan di dalam kantung lalu direndam dalam air selama satu sampai dua minggu. 

Proses ini dilakukan agar selaput lada menjadi lebih lunak, sehingga mudah terkupas saat digosok maupun diinjak-injak. 

Bulir-bulir yang sudah putih ini lalu dicuci dan dijemur hingga kering. 

2. Lada hitam lebih pedas dan panas 

Proses pengolahan lada hitam yang ringkas, membuat rasanya jadi lebih kuat dan pedas. Terutama pada lada hitam yang baru digiling. 

Sementara itu, rasa dan aroma lada putih tidak terlalu kuat. Maka tak heran jika lada putih lebih sering digunakan untuk membumbui masakan yang tidak pedas.

3. Masa simpannya

Perbedaan lada hitam dan lada putih juga terdapat pada masa simpannya. Umumnya, lada hitam lebih awet daripada lada putih.

Mengutip dari NDTV, jika disimpan dengan benar, lada hitam utuh dapat bertahan hingga satu tahun. Namun setelah digiling ketahanannya akan berkurang, hanya sampai beberapa bulan. 

Sementara itu, masa simpan lada putih lebih singkat. Bahkan, rasanya pun gampang pudar.

Hal ini disebabkan oleh proses pengolahan yang sehingga membuat lada putih lebih 'terbuka'.

Untuk itu, jika ingin menggunakan lada putih maka pakailah yang masih segar, supaya rasa dan aromanya lebih keluar. 

Selain rasa dan tampilannya, fungsi lada putih dan lada hitam dalam masakan pun berbeda.

Umumnya, lada hitam digunakan dalam masakan yang memiliki banyak elemen. Penambahan lada hitam pada hidangan tersebut dapat membuat rasanya lebih menyatu. 

Lada putih sendiri lebih sering dipakai untuk makanan bercita rasa ringan, seperti sup. Dengan menambahkan lada putih, hidangan jadi lebih hangat saat disantap. 

Buku "Perdagangan Lada Abad XVII" karya P. Swantoro terbitan PT Gramedia Pustaka Utama dapat dibeli online di Gramedia.com

https://www.kompas.com/food/read/2021/07/29/120400575/4-perbedaan-lada-hitam-dan-lada-putih-pahami-agar-tidak-keliru-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke