Apa Jambu Bisa Dimakan dengan Kulitnya?

KOMPAS.com – Jambu, baik itu jenis jambu biji maupun jambu air, memiliki lapisan kulit yang tidak tebal.

Sebagian orang ada yang memakannya langsung bersama kulitnya. Namun, ada juga yang memilih untuk mengupasnya dulu.

Namun sebenarnya, apakah jambu bisa dan aman untuk dimakan bersama dengan kulitnya?

“Tidak apa-apa dimakan kulitnya. Jambu tidak banyak yang terpapar pestisida,” kata Kepala Pusat Kajian Hortikultura Tropika Institut Pertanian Bogor (IPB) Awang Maharijaya pada Kompas.com, Senin (14/6/2021).

Buah jambu sering diberi perlakuan ‘pembrongsongan’ ketika masih berada di pohon.

Pembrongsongan merupakan upaya pembungkusan jambu dengan material seperti plastik atau kertas ketika masih berada di pohon.

Pembrongsongan berguna untuk meminimalisasi gangguan hama dan penyakit saat buah masih ada di pohon.

Sehingga jambu yang relatif masih mulus biasanya akan punya kualitas dan harga yang lebih tinggi pula.

Awang menunjukkan gambar jambu yang dibrongsong dengan menggunakan kertas nasi dengan lapisan plastik di dalamnya dan juga jambu yang dibrongsong dengan kertas koran.

Jambu yang dibrongsong dengan kertas nasi terlihat jauh lebih bagus. Kulitnya mulus, bentuknya lebih sempurna, dan warnanya pun merata.

Seperti dilansir dari Epicurious, kulit jambu mengandung vitamin C yang lebih besar daripada buah jeruk keseluruhan.

Apa jambu perlu dicuci?

Walaupun sudah dibrongsong, Awang tetap menyarankan untuk mencuci buah jambu sebelum dimakan atau diolah.

Pasalnya, bakteri dan jamur yang tertinggal di permukaan buah nantinya malah akan mempercepat pembusukan atau perusakan jambu.

Hal ini sangat penting apalagi jika kamu tidak langsung memakan jambu dan ingin menyimpannya lebih dahulu.

Cukup cuci sebentar dengan air. Jika dirasa sudah cukup bersih, keringkan dengan cara diangin-anginkan.

Setelah itu, jambu bisa langsung dimakan atau disimpan dengan cara yang baik agar lebih awet.