Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengapa Harga Telur Naik Turun di Pasaran?

Namun sebenarnya apa penyebab harga telur bisa naik dan turun di pasaran?

Menurut Prof. Dr. Ir. Niken Ulupi, MS., dari Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan, Fakultas Peternakan IPB, menjelaskan harga telur ayam bisa naik dan turun disebabkan oleh supply-demand atau permintaan dan persediaan.

“Pada posisi apa jumlah ketersediaan dan seperti apa permintaan. Apabila tidak stabil, ya pasti akan berubah,” kata Niken ketika dihubungi Kompas.com, Kamis (3/9/2020).

Ia mencontohkan, setiap kali permintaan telur dari masyarakat meningkat dengan tinggi misalnya saat menjelas Lebaran, pasti harga telur akan meningkat.

Pasalnya hampir semua orang membutuhkan telur yang lebih banyak daripada biasanya untuk membuat kue Lebaran.

Permintaan telur yang meningkat ini kadang kala tidak membuat produktivitas telur meningkat sehingga permintaan telur jadi sulit dicukupi. 

Hal yang berbeda terjadi pada bulan Juni-Juli. Menurut Niken biasanya pada periode tersebut harga ayam ras termasuk telur akan turun.

“Karena banyak masyarakat kita yang menengah ke bawah mengurangi konsumsi (ayam) karena akan menyekolahkan anaknya," kata Niken.

"Itu sudah hal yang umum sehingga yang diproduksi sekian, yang konsumsi lebih rendah. Harganya akan turun,” lanjutnya

https://www.kompas.com/food/read/2020/09/06/081100075/mengapa-harga-telur-naik-turun-di-pasaran-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke