Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kesan Gordon Ramsay Syuting di Sumatera Barat: Menakjubkan dan Sedikit Berbahaya

Seperti dilansir dari The Jakarta Post, saat itu Gordon Ramsay sedang menjalani adu memasak bersama pakar kuliner Indonesia, William Wongso.

Keduanya membuat rendang dan beberapa hidangan khas Minang lainnya untuk kemudian disajikan dan dinilai oleh Gubernur Sumatera Barat, Irwan Prayitno.

Chef dengan bintang Michelin berusia 52 tahun ini berusaha membuat dan menyajikan rendang sapi khas Minang, terung balado, dan ikan goreng dengan saus rendang.

Ia juga menyajikan makanan penutup berupa dadiah yang disajikan bersama ketan dan durian utuh.

“Kuliner Indonesia seringkali sulit diterjemahkan dan mereka tertutupi dengan pemandangan Indonesia yang menakjubkan," jelas Ramsay pada The Jakarta Post.

Ramsay kagum akan banyaknya variasi rendang dan bagaimana semua varian tersebut dapat berkumpul menjadi satu. 

"Kami tidak punya hidangan seperti itu di Inggris. Kami punya Lancashire hotpot di utara, tapi kami tidak punya 20 versi berbeda,” lanjut Ramsay.  

“Dan hal baik tentang esensi makanan di sini adalah kelestariannya. Orang lokal membeli bahan masakan segar setiap hari. Terakhir kali saya mengalami hal semenarik itu adalah ketika saya di Vietnam,” jelasnya.

Dalam petualangannya di Sumatera Barat yang tayang pada Senin (29/6/2020), Ramsay sempat memerah susu kerbau yang berakhir dengan dirinya terkena kotoran kerbau.

Ia juga sempat mencoba pacu jawi, sejenis balapan sapi jantan tradisional Minang di sebuah sawah penuh lumpur.

Ia bekerja sebagai pekerja kapal di laut terbuka dan mengeksplor goa penuh kelelawar demi mencari udang raksasa.

“Satu minggu yang menakjubkan di sini. Sedikit berbahaya, berusaha untuk menunggangi sapi jantan tersebut sangat sulit. Memerah kerbau pagi ini untuk yoghurt (dadiah) juga sangat sulit," cerita Ramsay.

"Selain itu berpetualang dengan orang-orang lokal dan memancing dengan jaring yang luar biasa itu; aku pikir perahu itu benar-benar lebih tua dariku, dibangun pada 1940-an,” kata Ramsay sambil tertawa.

Pertama kali mengunjungi Indonesia, ia mendeskripsikan negara ini dengan “menakjubkan” dan “sangat indah”, walaupun ia mengungkapkan jalanannya bisa “sedikit gila”.

“Aku masih sulit mencerna ketika melewati motor dan ada empat orang di atasnya dan tidak ada satu pun yang menggunakan helm. Namun Indonesia memiliki budaya yang luar biasa, sangat mandiri.

"Setiap orang mengerti ini adalah bangsa yang bekerja dan tidak ada satupun yang dioverkomersialisasi—itu adalah hal yang baik,” katanya. 

Ramsay mengaku mencoba banyak camilan lokal Sumatera Barat, dari bika hingga durian. Ia mengaku sangat menyukai bika.

“Apakah kamu melihat cara mereka memasak bika? Di sebuah kuali tanah liat? Jadi mereka tidak terlalu berasap dan rasanya ada di sana,”

Ia juga menikmati berkunjung ke pasar tradisional.

“Apakah kamu pernah ke pasar lokal di sini? Sangat luar biasa; sangat sibuk. Cara mereka menyimpan sayuran untuk dijual di pasar, itu adalah jenis bahan yang diimpikan oleh semua koki,”

Di luar acara tersebut, Ramsay mendeskripsikan Uncharted sebagai keluar dari sisi mewah atraksi wisatawan dan benar-benar masuk ke jantung negara. Belajar dari bawah karena ia benar-benar tak tahu apa pun. 

“Jadi saya tahu bahwa saya akan “dihajar” oleh William Wongso. Ia berusia 73 tahun, dan telah memasak selama enam dekade. Ia tahu 200 versi rendang," kata Ramsay.

Ia bercerita William membawakan daun kunyit pada pagi hari, menggulungnya dan mengikatnya jadi pita. William lalu meminta Ramsay memasukkannya ke dalam rendang saya.

"Saya bilang, kenapa? Ia bilang, percaya saja padanya. Jadi dua jam kemudian daun tersebut membuat rendang saya lebih wangi. Saya sangat beruntung bisa jadi murid untuk seseorang seperti William,” kata Ramsay.

Selain William Wongso, ada pula master rendang Katuju yang mengajak Gordon Ramsay ke pasar tradisional.

Serta penulis kuliner Ade Putri Paramadita yang memperkenalkan Gordon ke beberapa peternak.

Gordon Ramsay dan William Wongso langsung jadi teman setelah pertemuan pertama di Padang.

“Ia sangat spontan, mudah disukai, dan sangat suka belajar karena saya pikir ini adalah kali pertama seorang chef Western belajar cara yang benar dalam memasak rendang gaya Sumatera Barat," kata William di loaksi syuting pada The Jakarta Post. 

Menurut William, daging merah adalah salah satu bahan kunci dalam rendang. Juga santan lokal yang menyumbang 24 persen kandungan lemak, serta cabai keriting.

“Rendang di Sumatera Barat adalah warisan yang memiliki karakternya sendiri dan begitu banyak jenis, lebih dari 200 jenis," jelas William.

William memuji Ramsay yang  banyak belajar dan mencoba banyak hal dari banyak tempat di Sumatera Barat.

Ia juga menjelaskan rendang yang dimasak menggunakan resep yang sama teapi dimasak dengan cara atau waktu yang berbeda akan punya rasa yang berbeda.

Warnanya akan berubah dari kari kuning, cokelat, ke cokelat gelap cenderung hitam, barulah itu jadi rendang.

“Rendang versi Gordon adalah yang kamu sebut ada di antara tahap kalio dan rendang. Saya menyarankan dia untuk berhenti di tahap ini sehingga ia bisa menyimpannya di freezer dan nantinya bisa dimasak kembali jika ia mau membuat rendang," jelas William. 

"Karena jika sudah jadi rendang, kamu tidak bisa kembali ke tahap kalio di mana daging begitu creamy, lembut, dan halus. Orang lokal biasanya memasak daging lebih kering sebagai cara untuk mengawetkannya,” lanjutnya.

William juga jadi orang yang menyarankan para produser untuk fokus pada Sumatera Barat ketika mereka bingung destinasi mana yang harus dieksplor di Indonesia.

“Saya langsung bilang mereka untuk eksplor Sumatera Barat karena kompleksitas budayanya begitu unik" jelas Wlliam.

Apalagi menurutnya budaya makannan Minang juga dikenal di seluruh Indonesia. Dia juga menyarankan produser untuk membuka tayangan dengan makan bajamba.

"Sangat spektakuler," kata William.

The Jakarta Post diundang langsung oleh tim National Geographic selama proses syuting dari 21-23 Januari 2020 di Sumatera Barat. 

Berita ini sudah tayang di The Jakarta Post dengan judul," Gordon Ramsay 'can't wait' to put beef 'rendang' on his restaurant's menu,"

https://www.thejakartapost.com/life/2020/06/29/gordon-ramsay-cant-wait-to-put-beef-rendang-on-his-restaurants-menu.html 

Penulis: KESHIE HERNITANINGTYAS

https://www.kompas.com/food/read/2020/06/30/121718275/kesan-gordon-ramsay-syuting-di-sumatera-barat-menakjubkan-dan-sedikit

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke