Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Restoran di Bukit Bintang Yogyakarta Mulai Buka, Ini 3 Restoran yang Terkenal

YOGYAKARTA,KOMPAS.com - Berkunjung ke Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta, pasti akan melewati kawasan Bukit Bintang perbatasan dengan Kabupaten Bantul.

Di sana ada beberapa restoran atau warung makan yang menyediakan berbagai jajanan dengan pemandangan kawasan Yogyakarta dari atas bukit.

Setelah beberapa bulan tutup akibat pandemi, restoran dan warung di sekitar Patuk sudah mulai buka.

Ada beberapa rekomendasi restoran yang hits sudah bisa dikunjungi. Namun tentunya pengunjung harus patuh dengan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran virus corona.

Berikut rekomendasi restoran di Bikit Bintang, Patuk, Gunungkidul: 

1. HeHa Sky View

Jika datang dari arah Yogyakarta, saat memasuki kawasan Patuk, akan terlihat bangunan megah itulah HeHa Sky View.

Disana restoran cukup megah yang memiliki pemandangan luas kawasan Yogyakarta. Berbagai spot foto juga ada dengan konsep modern. 

Saat malam hari bisa menyaksikan kelap kelip lampu wilayah Kecamatan Piyungan, Bantul sampai kota Yogyakarta dan sekitarnya. Untuk menuju ke sana, pengunjung bisa melalui jalur Patuk-Dlingo.

Biaya masuk, pengunjung cukup membayar Rp 10.000 untuk Senin-Kamis pukul 14.00-16.00 WIB, dan Rp 15.000 untuk pukul 16.00- 21.00 WIB. 

Khusus Jumat biayanya  Rp 10.000- Rp 20.000. Sabtu, Minggu dan libur Rp 15.000-Rp20.000.

Masing-masing spot foto juga dikenakan biaya antara Rp 10.000-Rp 30.000.

"Untuk harga minuman di restoran mulai dari Rp 20.000 dan makanan mulai Rp 35.000," kata Marketing HeHa Sky, Noer Wijayanti melalui pesan singkat Kamis (18/6/2020).

Operational Manager HeHa Sky View, Aprio Rabadi menyatakan pihaknya sudah mengantongi ijin dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gunungkidul untuk kembali beroperasi sejak tutup akhir Maret 2020 lalu.

HeHa Sky View kembali dibuka pada Senin (15/6/2020). Pengelola menyebutkan sudah mengundang pihak Dinas Pariwisata (Dispar) dan Dinas Kesehatan (Dinkes) untuk mengecek segala kesiapan. 

Pihak manajemen HeHa sudah menyiapkan seluruh fasilitas hingga penerapan protokol kesehatan ketat.

"Semua aturan protokol kesehatan kami ikuti," kata Rio.

The Manglung memiliki titik ke Kalurahan Ngoro-oro. Restoran ini berdiri sejak 4 tahun lalu dan menjadi salah satu pionir restoran yang berada di kawasan perbukitan. 

Angin segar, suasana pegunungan, dan pemandangan dari atas ketinggian kota Yogyakarta, membuat suasana menjadi romantis saat malam hari.

Berbagai spot untuk foto pun disediakan untuk memanjakan pengunjung. 

Berbagai makanan dan minuman bisa dipesan dengan harga Rp 15.000-Rp 60.000.

Diakui pemilik resto The Manglung, Edo Nardi jika harga makanan sedikit lebih mahal dibandingkan warung di sekitar Bukit Bintang.

Hal ini untuk menjaga persaingan usaha dengan pedagang di sekitar Bukit Bintang.

Adapun beberapa makanan yang banyak dipesan seperti nasi goreng, sop, soto betawi, brongkos, dan rawon. Selain itu, juga ada ayam goreng bacem khas pedesaan.

"Kami buka kembali setelah libur hampir tiga bulan, pada Sabtu (13/6/2020)," ucap Nardi. 

Selama pandemi ini, pihaknya tidak buka pagi, tetapi hanya buka dari pukul 15.00 WIB-22.00 WIB.

Pengunjung biasanya datang pada sore hingga malam hari. "Datang kesini, mereka nyaman dengan pemandangannya," ucap Nardi. 

Jika ingin nongkrong sambil menikmati suasana pedesaan tak jauh dari The Manglung, disisi utara ada restoran dan penginapan Kopilimo.

Di sana pengunjung bisa menikmati racikan kopi arabika maupun robusta yang dicampur dengan rempah seperti Jahe.

"Kopi spesial kami, kopi rempah. Dibandrol dengan harga Rp 15.000 perpaket dengan keripik singkong yang berasal dari Gunungkidul," kata Direktur Kopilimo Cafe & Homestay, Fia Marcelia 

Dijelaskan kopi yang disajikan berasal dari berbagai wilayah di Indonesia seperti Bali, dan Temanggung, Jawa Tengah.

Kopi robusta dan arabika diracik menjadi satu, ditambah unsur jahe.

"Setelah dipadu dengan lima unsur jadi secangkir kopilimo menjadi nikmat. Pasangannya keripik singkong," ucapnya. 

Penyajiannya pun unik, dengan menggunakan cangkir tanah liat, sehingga menambah sensasi tersendiri. 

Di sana juga ada berbagai makanan yang bisa dipesan. Kamu bisa duduk di bangunan khas pedesaan dengan pepohonan yang masih rimbun.

Suasana sejuk bisa dinikmati karena berada diketinggian perbukitan Patuk. 

Selama pandemi, Kopilimo buka pukul 10.00- 21.00 WIB. Jika ingin menginap pun ada home stay dan Villa dengan harga dari Rp 275.000- Rp 750.000 permalamnya. 

Ketua PHRI Gunungkidul, Sunyoto mengatakan, di kawasan Patuk, restoran sudah mulai buka sejak beberapa hari terakhir.

Namun demikian bagi para pengusaha harus menerapkan protokol kesehatan yang sudah ditentukan oleh pemerintah.

Diakuinya saat pandemi sejumlah restoran dan cafe banyak yang tutup selama hampir tiga bulan.

"Kalau pun ada yang buka terutama yang mengandalkan wisatawan tidak ada pengunjung. Untuk restoran yang mengandalkan pengunjung lokal buka dengan penurunan omset," kata Sunyoto. 

https://www.kompas.com/food/read/2020/06/19/101100875/restoran-di-bukit-bintang-yogyakarta-mulai-buka-ini-3-restoran-yang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke