Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sosok Nanang, Dosen Unsoed yang Bantu Jojo Juara All England

Kompas.com - 24/03/2024, 17:17 WIB
Sandra Desi Caesaria,
Mahar Prastiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ada sosok dosen Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) yang ikut menjadi bagian dari kesuksesan dari Jonathan Christie yang berhasil meraih juara All England 2024.

Jonathan yang biasa disebut Jojo ini menang setelah mengalahkan rekan senegaranya Anthony Sinisuka Ginting.

Dosen yang ikut membantu Jojo meraih kemenangan ini ialah Nanang Himawan Kusuma SPd.,M.Sc.,SportMed yang merupakan dosen Jurusan Pendidikan Jasmani Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan (FIKes) Unsoed.

Baca juga: Kisah Mulyoto, Mantan Kapolsek Jadi Maba S1 Tertua Berusia 61 Tahun

Nanang juga termasuk tim Ad Hoc Olimpiade Paris 2024. Nanang yang menjabat juga sebagai Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni FIKes Unsoed ini awalnya diusulkan oleh Ketua Tim Ad Hoc Olimpiade PBSI Komjen Pol Muhammad Fadil Imran pada acara Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) PBSI tahun 2021.

"Pada tim Ad Hoc ini, saya ditunjuk sebagai Tim Analis Performa yang khusus menangani terkait dengan Peningkatan Performa Atlet Bulutangkis Indonesia," kata Nanang dilansir dari laman Unsoed, Minggu (24/3/2024).

Tim Ad Hoc Olimpiade Paris 2024 PBSI, berfokus pada perbaikan prestasi atlet melalui penerapan sport science dan tailor-made program.

Ia mengatakan, tim ini bertugas menganalisis kelemahan atlet, menyusun program latihan spesifik.

Baca juga: Kisah Pasutri Dikukuhkan Jadi Guru Besar UMM, Sang Istri Wafat Lebih Dulu

"Kemudian memberikan pendampingan kepada pelatih. Pelatih harus didampingi banyak ahli untuk membuat program latihan yang tepat," urai Nanang.

Nanang menambahkan, pelibatan sport science dan tim analis performa ini merujuk pada lingkungan kepelatihan modern yang sudah dijalankan di negara barat.

"Penerapan inovasi dijalankan dengan melakukan analisa performa melalui tes dan pengukuran kemampuan fisik, tes biomekanika untuk mengetahui kualitas teknik dan mekanika gerak, kemudian mengidentifiasi kelemahan calon lawan dengan menggunakan teknologi video tagging," tambahnya.

Selain itu juga menyusun strategi serangan pada calon lawan. Ia mengatakan strategi ini cukup berhasil diterapkan oleh Ginting ketika mengalahkan peringkat 1 dunia Victor Axelsen dari Denmark pada babak semi final.

Hasil keseluruhan tes dan pengukuran ini dijadikan buku profil performa atlet yang terukur secara kuantitatif, dilengkapi dengan pelibatan tim recovery kelelahan, psikologi dan nutrisi olahraga dalam latihan dan pertandingan.

Pada kejuaraan All England, kemenangan Jono dan Anthony Ginting mengulang sejarah 30 tahun yang lalu dengan menghadirkan "All Indonesian Final" di sektor tunggal putra tahun ini.

Baca juga: Kuota Beasiswa Unggulan 2024 Bisa di Atas 1.000 Kursi, Ini Infonya

Tim bulutangkis Indonesia juga berhasil mempertahankan gelar juara untuk sektor ganda putra Indonesia melalui pasangan Fajar dan Rian.

Dengan hasil ini, Indonesia menjadi Juara Umum pada Turnamen Bulutangkis Tertua di Eropa tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com