Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Kaji 2 Skema Ini untuk Terapkan "Student Loan" di Indonesia

Kompas.com - 23/03/2024, 17:11 WIB
Sania Mashabi,
Dian Ihsan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pemerintah tengah mengkaji dua skema student loan untuk membantu biaya kuliah mahasiswa di Indonesia.

Dua skema itu diungkapkan oleh Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Moderasi Beragama Kementerian Koordinator Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) Prof. Warsito.

Baca juga: Belajar dari Australia yang Sukses Berikan Student Loan bagi Mahasiswa

"Berbagai skenario bisa dilakukan, tapi ada dua skema yang bisa dilakukan," kata Prof. Warsito dikutip dari akun YouTube Forum Merdeka Barat 9, Sabtu (23/3/2024).

Skenario pertama, kata Prof. Warsito adalah memberikan pinjaman dengan mekanisme yang sangat lunak seperti konsep kredit mikro.

Sedangkan skenario kedua adalah memberikan pinjaman tanpa bunga yang dananya berasal dari dana bergulir.

"Satu skenario yang menggunakan pinjaman yang sangat lunak artinya seperti konsep kredit mikro yang tiga persen seperti KUR," ujarnya.

"Kemudian yang kedua tanpa bunga. Artinya, ini menggunakan dana bergulir," lanjut dia.

Selain itu, pemerintah juga mengkaji kemampuan lembaga lain, seperi CSR dan filantropi untuk membuat skenario pinjaman tanpa bunga.

Baca juga: Pakar: Student Loan Bisa Jadi Solusi Cegah Mahasiswa Terjerat Pinjol

"Untuk bagaimana menjalankan skenario membuat pinjaman tanpa bunga ketika di tahun yang setelah yang bersangkutan lulus dan bekerja dengan baik," ungkapnya.

Menurut Prof. Warsito, dalam penerapan student loan yang terpenting adalah membuat mahasiswa yang sudah lulus bisa membayar kembali pinjamannya ke pemerintah.

Sebab, pengalaman penerapan student loan terdahulu di Indonesia gagal karena banyak mahasiswa yang tidak membayar pinjamannya ketika lulus.

Baca juga: Kemendikbud: Indonesia Pernah Terapkan Student Loan pada 1980-an

"Kami sedang menjajaki berbagai skenario misalkan dengan ikatan alumni dan juga tentunya data yang kuat agar bagaimana ini tetap memgembalikan (pinjaman)," pungkas Prof. Warsito.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com