Ternyata benar, Sigit diterima dan lulus sebagai PNS di Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Dua tahun setelah itu dirinya mendapat beasiswa ke Perancis.
Lantas apa yang membuat Sigit akhirnya memilih melanjutkan kuliah ke Perancis dengan mengambil jurusan hukum perpajakan?
Menurut dia, jawaban paling tepat adalah belajar kepada sumber ilmu yaitu di Perancis, tepatnya University Sorbonne.
Baca juga: Kemendikbud Buka Beasiswa Unggulan 2024 pada April-Mei, Ini Syaratnya
"Perancis itu seperti asal muasal sistem perpajakan kita, ya (sistemnya) dari Perancis. Belajar paling oke ya belajar dari sumbernya," ujar Sigit.
Ilmu yang didapatkannya di negeri orang langsung terpakai di Indonesia. Dia pun pulang ke Indonesia pada 2007.
Sebagai orang yang mengerti hukum dan pajak, Sigit kemudian dipakai untuk program perbaikan sistem yang waktu Direktur Jenderal Pajak dijabat Mochammad Tjiptardjo dan Menteri Darmin Nasution.
"Saya kepilih, jadi saya gabung waktu itu di staf khusus presiden, dua tahun saya khusus benahi percepatan penanganan penyimpangan perpajakan," pungkas Sigit.
Peneliti Pusat Kajian AntiKorupsi (Pukat) Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Zaenur Rohman, menyebutkan, Sigit Danang Joyo merupakan salah satu kandidat yang tidak memiliki rekam jejak buruk.
Selain itu, dia juga tidak pernah bermasalah secara etik maupun hukum.
"Sigit orang yang dibutuhkan keahliannya, bergerak dibidang pajak, dia juga seorang sarjana hukum," ungkapnya.
Baca juga: Kuota Beasiswa Unggulan 2024 Bisa di Atas 1.000 Kursi, Ini Infonya
Sebelum menduduki posisi sekarang, Sigit pernah menjabat sebagai Kepala Subdirektorat Bantuan Hukum Ditjen Pajak Kementerian Keuangan dan pernah menjadi anggota Satgas Anti Mafia Hukum, serta menjadi salah satu pendorong lahirnya Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya