Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kisah Sigit, Masuk Kuliah Hukum dan Gapai Beasiswa ke Sorbonne Perancis

JAKARTA - Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jawa Timur I, Sigit Danang Joyo, sedang digadang-gadang layak diajukan sebagai salah satu calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Sigit yang didorong jadi pimpinan KPK, ternyata punya kisah menarik tentang kuliah Ilmu Hukum.

Sigit Danang Joyo merupakan lulusan Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (UGM) yang melanjutkan ilmu hukum perpajakan ke University Sorbonne, Perancis.

Sejak 1 Januari 2024, Sigit mendapat mandat Menteri Keuangan untuk memegang jabatan adhoc Kepala Perwakilan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Jawa Timur (Jatim).

Dia pun menceritakan kisahnya saat mengikuti ujian masuk perguruan tinggi negeri. Ibunya menyarankan untuk mengambil ilmu pengetahuan campuran (IPC).

Padahal waktu itu, dia mengambil jurusan IPA 1 di jenjang SMA. Maka, salah satu jurusan yang diambilnya di IPC adalah Ilmu Hukum UGM.

"Pilihannya itu tiga dan salah satunya itu ilmu sosial dan akhirnya masuklah saya di situ (Fakultas Hukum UGM)," kata dia dalam keterangan resminya, Sabtu (23/3/2024).

Ternyata, berkat mengikuti arahan ibunya, nasib Sigit Danang Joyo berjalan mulus, baik saat meniti karier hingga melanjutkan sekolah.

"Masuk di situ (Hukum UGM) saya aktif di senat mahasiswa, itu tahun 1998, waktu itu saya sempat diminta jadi koordinator Forum Komunikasi Senat Mahasiswa Yogyakarta," jelas Sigit.

Sigit mengaku sempat ikut aksi demonstrasi di tahun 1998, tapi tak berapa lama setelah itu lulus dan mendirikan sebuah lembaga.

"Saya bikinlah waktu itu dengan teman-teman namanya Indonesian Court Monitoring, itu pengawasan peradilan," ujar dia.

Banyak kenal pakar hukum di Indonesia

Di situlah Sigit akhirnya mengenal para pendekar hukum Indonesia, seperti Adnan Buyung Nasution, Todung Mulya Lubis, Mahfud MD, hingga Kamal Firdaus.

"Sembari waktu itu saya kerja di lawyering, kira-kira dua tahun, tapi ini ibu saya akhirnya," jelas Sigit.

Pada waktu itu ibunya tiba-tiba mengontak Sigit untuk mendaftar PNS. Sebuah kondisi yang menggambarkan betapa ibunya punya kultur 'Jawa banget'.

"Jadi waktu itu ada lowongan di Kementerian Keuangan, saya udah feeling ini pasti keterima karena ibu yang bilang," katanya.

Gapai beasiswa kuliah ke Perancis

Ternyata benar, Sigit diterima dan lulus sebagai PNS di Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Dua tahun setelah itu dirinya mendapat beasiswa ke Perancis.

Lantas apa yang membuat Sigit akhirnya memilih melanjutkan kuliah ke Perancis dengan mengambil jurusan hukum perpajakan?

Menurut dia, jawaban paling tepat adalah belajar kepada sumber ilmu yaitu di Perancis, tepatnya University Sorbonne.

"Perancis itu seperti asal muasal sistem perpajakan kita, ya (sistemnya) dari Perancis. Belajar paling oke ya belajar dari sumbernya," ujar Sigit.

Ilmu yang didapatkannya di negeri orang langsung terpakai di Indonesia. Dia pun pulang ke Indonesia pada 2007.

Sebagai orang yang mengerti hukum dan pajak, Sigit kemudian dipakai untuk program perbaikan sistem yang waktu Direktur Jenderal Pajak dijabat Mochammad Tjiptardjo dan Menteri Darmin Nasution.

"Saya kepilih, jadi saya gabung waktu itu di staf khusus presiden, dua tahun saya khusus benahi percepatan penanganan penyimpangan perpajakan," pungkas Sigit.

Tidak punya masalah hukum

Peneliti Pusat Kajian AntiKorupsi (Pukat) Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Zaenur Rohman, menyebutkan, Sigit Danang Joyo merupakan salah satu kandidat yang tidak memiliki rekam jejak buruk.

Selain itu, dia juga tidak pernah bermasalah secara etik maupun hukum.

"Sigit orang yang dibutuhkan keahliannya, bergerak dibidang pajak, dia juga seorang sarjana hukum," ungkapnya.

Sebelum menduduki posisi sekarang, Sigit pernah menjabat sebagai Kepala Subdirektorat Bantuan Hukum Ditjen Pajak Kementerian Keuangan dan pernah menjadi anggota Satgas Anti Mafia Hukum, serta menjadi salah satu pendorong lahirnya Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

https://www.kompas.com/edu/read/2024/03/23/141935371/kisah-sigit-masuk-kuliah-hukum-dan-gapai-beasiswa-ke-sorbonne-perancis

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke