Marlene mengungkapkan, Ashton adalah anak gifted yang mana agak sedikit berbeda dengan anak-anak pada umumnya.
Orangtua Ashton beruntung karena menyadari sejak dini. Sehingga Ashton dibawa ke profesional, seorang psikolog untuk berkonsultasi dan melakukan tes IQ.
"Kami sangat terbantu dengan arahan dari psikolog," imbuh Marlene.
Dari sisi gaya belajar, Ashton termasuk anak yang kinestetik yang artinya tidak bisa duduk diam.
Beruntung sekolah Ashton bisa memahami kondisi Ashton dan berdiskusi dengan orangtua. Sehingga bisa menciptakan lingkungan sekolah yang nyaman. Ashton kini duduk di kelas 1 salah satu SD swasta di kawasan Pantai Indah Kapuk, Jakarta.
Menurut Marlene, Ashton juga tipikal self learner atau belajar sendiri dari buku ataupun YouTube .
"Biasanya setelah belajar sendiri nanti akan ditulis di kertas atau buku yang kemudian akan dijadikan bahan diskusi dengan kami," tandas Marlene.
Selain matematika, Ashton juga menyukai science dan coding. Agar lebih paham soal coding, saat ini Ashton sedang belajar pemograman Turtle (Python versi begineer). Marlene berharap, semester depan bisa naik level ke Python.
Ditanya soal cita-cita, Ashton ingin menjadi game changer atau menjadi problem solver untuk society. Sehingga saat ini Ashton rajin belajar science dan coding untuk mewujudkan cita-citanya tersebut.
Karena ketertarikannya di bidang matematika, Ashton mengidolakan Mischka Aoki dan Devon Kei Enzo serta Jerome Polin karena pintar menyelesaikan soal matematika.
Marlene menambahkan, ia sendiri tidak menyangka akan memiliki seorang anak yang mempunyai kemampuan lebih di bidang matematika dan di atas rata-rata anak seusianya.
Namun saat hamil Ashton, Marlene selalu mengonsumsi makanan bergizi. Selalu berpikiran positif, banyak mendengarkan musik klasik dan melakukan meditasi ringan di pagi hari.
Marlene menyampaikan beberapa pesan bagi orangtua lainnya. Terkadang anak-anak yang tidak bisa diam atau banyak bertanya bukan berarti mereka nakal.
Sebaiknya sebagai orangtua, pelajari lebih dahulu pola tingkah laku anak karena kemungkinan mereka adalah anak-anak berbakat dan bertalenta yang sangat memerlukan dukungan sebagai orangtua untuk bisa membimbing mereka.
Baca juga: 5 Contoh Bermain Sains di Rumah, Cocok buat Anak Usia Dini
Ashton juga membagikan pesan untuk anak-anak Indonesia, agar terus belajar dan jangan menyerah. "If you fall, stand. If you fail, try again" (Jika kamu jatuh, berdirilah. Jika kamu gagal, coba lagi).
"Semoga tahun ini, Ashton bisa mengibarkan bendera Indonesia lebih banyak lagi di panggung internasional," tandas Marlene.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.