Keempat, penurunan kualitas hidup. Stres finansial yang diakibatkan Pinjol dapat memengaruhi kualitas hidup secara keseluruhan.
Mahasiswa mungkin terbatas dalam mengeksplorasi kegiatan sosial dan akademis karena fokus mereka tertuju pada pemenuhan kewajiban keuangan.
Kelima, gangguan keseimbangan hidup dan akademis. Ketergantungan pada Pinjol dapat mengganggu keseimbangan antara kehidupan akademis dan pribadi.
Mahasiswa mungkin terpaksa mencari pekerjaan paruh waktu tambahan untuk melunasi pinjaman, menyebabkan kelelahan dan penurunan performa akademis.
Keenam, siklus utang yang sulit dipecahkan. Mahasiswa yang terjerat dalam pinjaman online sering kali masuk ke dalam siklus utang sulit dipecahkan.
Pengembalian pinjaman dan bunganya dapat menjadi beban berat, menciptakan lingkaran setan dari utang yang terus berputar.
Melihat dampak buruk Pinjol, maka amat sangat mengherankan, kampus yang seharusnya memberikan pendampingan kepada mahasiswa untuk terhindar dari jebakan Pinjol justru menjadi perpanjangan tangan Pinjol.
Kemdikbud Ristek perlu segera membuat aturan agar perguruan tinggi tidak menjadi perpanjangan tangan rentenir Online ini. Masa depan mahasiswa kurang mampu perlu dilindungi dan tidak membuat jalan mereka meraih mimpi semakin terjal.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.