Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Ade Yusriansyah
Karyawan BUMN

Pelaku Industri Perbankan dan Pasar Modal

Dana Pendidikan: Solusi Investasi Masa Depan

Kompas.com - 21/12/2023, 14:33 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Salah satu solusi yang ditawarkan untuk menghadapi hal tersebut adalah menyiapkan dana pendidikan. Bagaimana cara menyiapkannya?

Pendidikan merupakan investasi, tentunya kita harus memahami mengenai tahapan dan strategi dalam berinvestasi kaitannya di proses persiapan dana pendidikan.

Pertama, tentukan tujuan dan jangka waktu (time line). Apakah kita berencana memberikan pendidikan anak sampai ke perguruan tinggi atau tidak?

Dengan ini, diharapkan kita dapat memperkirakan besaran dana yang dibutuhkan dan jangka waktu untuk sampai ke tujuan tersebut.

Dalam menghitung besaran dana yang dibutuhkan, jangan lupa memperhitungkan financial capacity kita.

Konsep yang sama dalam menghitung dana darurat, yaitu 50:30:20 juga dapat diaplikasikan dalam menyiapkan dana pendidikan.

Baca juga: Dana Darurat: Sedia Payung Sebelum Hujan

Sebesar 50 persen pendapatan digunakan untuk pengeluaran yang sifatnya rutin atau bulanan, 30 persen untuk keperluan kewajiban berupa cicilan atau angsuran perbankan, dan sisanya 20 persen dimasukkan dalam investasi.

Setelah itu, buatlah rencana keuangan dan investasi. Pada tahapan ini, kita perlu melihat sumber-sumber pendapatan yang nantinya akan digunakan membuat rencana investasi tersebut.

Jangan lupa, pertimbangkan juga faktor inflasi tahunan dan potensi gap antara inflasi biaya pendidikan dengan kenaikan rata-rata gaji/upah karyawan yang mencapai di angka 5-10 persen per tahunnya.

Kenapa ini penting? Karena ini akan membantu kita dalam melakukan pemilihan instrument investasi.

Untuk gap di kisaran 5-10 persen, mungkin investasi dalam bentuk obligasi atau reksadana berbasis pendapatan tetap dapat menjadi pilihan, tapi tentunya harus mempertimbangkan profil risiko dan tujuan keuangan kita.

Mungkin kita perlu melakukan muhasabah diri, apakah kita sudah memulai menyiapkan dana investasi untuk putra-putri di bidang pendidikan atau belum? Apakah kita sudah siap menghadapi tantangan berkaitan dengan pendidikan anak?

Apabila belum, maka sebaiknya kita jangan menunda lagi dan harus dilakukan sesegera mungkin mempersiapkan dana pendidikan.

Pendapat penulis, dana pendidikan merupakan hal wajib. Kenapa? Pendidikan merupakan salah satu hal terpenting dalam proses membesarkan putra-putri kita.

Ketersediaan biaya untuk pendidikan anak dapat menjadi jaminan bagi anak untuk tetap melanjutkan pendidikannya terlepas dari kondisi orangtua.

Selain itu, dengan menyisihkan dana untuk pendidikan anak, sebenarnya kita sedang berinvestasi untuk masa depan anak dan kita sendiri sebagai orangtua.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com