Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pakar Unwahas: Perlu Ada Investasi dan Modernisasi dalam Wujudkan Ketahanan Pangan

Kompas.com - 05/12/2023, 10:46 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Dosen Universitas Wahid Hasyim (Unwahas) Semarang, Dr. Nugroho Widiasmadi menyatakan, investasi teknologi dan modernisasi pertanian merupakan kunci sukses dalam kesejahteraan dan ketahanan pangan di Indonesia.

Menurut dia, untuk mencapai itu perlu adanya kolaborasi pemerintah, lembaga pendidikan, dan sektor pertanian.

Baca juga: Ini 5 Alasan Jurusan Teknologi Pangan Jadi Pilihan Populer Tahun Ini

"Investasi dalam teknologi, pendekatan inklusif, dan penyesuaian program kunci memodernisasi pertanian Indonesia menuju kesejahteraan dan ketahanan pangan, itu sebagaimana disoroti Ahmad Tauhid yang merupakan Ekonom dari Indef," kata dia dalam keterangannya, Senin (4/12/2023).

Dia mengatakan, kolaborasi itu terlihat dari inovasi Biosoildam MA-11 yang dibuatnya, karena baik untuk mendorong pertanian berkelanjutan. Bahkan, inovasi ini telah didukung oleh anggota DPR RI.

"Langkah ambisius mencapai swasembada pangan juga membuktikan bahwa kolaborasi pemerintah, akademisi, dan masyarakat adalah kunci sukses," jelas dia.

Dalam COP28 di Dubai, Presiden Joko Widodo menonjolkan potensi produk pertanian Indonesia sebagai sumber energi ramah lingkungan.

Inovasi seperti Teknologi Biosoildam MA-11 diakui sebagai tonggak pertanian organik dan berkelanjutan.

"Peningkatan permintaan produk pertanian menjadi peluang, didukung oleh lahan subur, sumber daya manusia melimpah, dan infrastruktur ekosistem memadai," ungkap dia.

Dalam menghadapi krisis iklim di COP28, lanjut dia, Indonesia cukup diperhatikan karena langkah-langkah ambisiusnya dalam mencapai swasembada pangan.

Baca juga: Perbedaan Akmil dan Akpol, Hanya Lulusan SMA/MA yang Bisa Daftar

Namun, tantangan besar seperti transformasi ke pembangunan berkelanjutan membutuhkan investasi besar yang akhirnya mempengaruhi ketahanan pangan di Indonesia. Krisis iklim menghadirkan dilema bagi negara miskin dalam mengatasi ketidakcukupan sumber daya tanpa merusak lingkungan.

Ketahanan pangan Indonesia belum maksimal

Berdasarkan laporan Global Food Security Index (GFSI) tahun 2022 menyatakan ketahanan pangan Indonesia masih belum maksimal, dengan indeks hanya mencapai 60,2 yang berarti kalah dari beberapa negara tetangga.

Bahkan, saat Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan kunjungan lapangan yang fokus pada ketahanan pangan di Desa Ciasem Girang, Ciasem, Subang, Jawa Barat, menyatakan masalah ketahanan pangan adalah isu yang sangat nyata dan memerlukan perhatian serius.

Menurut Dr. Nugroho, masalah utama ketahanan pangan adalah ketersediaan pasokan dan kualitas nutrisi.

"Lonjakan impor beras tahun ini yang mencapai 3,5 juta ton menunjukkan bahwa ketahanan pangan harus dibangun di atas fondasi yang lebih kuat," ucap dia.

Dia menyebut, ketergantungan pada impor pangan, terutama dari beberapa negara sumber impor, membuat Indonesia rentan terhadap fluktuasi harga dan perubahan iklim seperti El Nino.

Untuk menghindari situasi yang terus berulang, sebut dia, Indonesia harus berupaya pada pembangunan ketahanan pangan yang berbasis kemandirian.

Baca juga: 6 Siswa SMP Ikut Olimpiade Sains Internasional di Thailand

"Ini mencakup mengurangi ketergantungan pada impor dan meningkatkan kemampuan produksi pangan dalam negeri yang beragam," jelas pria yang menjadi peraih Kalpataru 2023 dari dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com