Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Nurul, Lolos Beasiswa LPDP Luar Negeri Setelah Gagal 13 Kali

Kompas.com - 28/11/2023, 15:19 WIB
Sandra Desi Caesaria,
Albertus Adit

Tim Redaksi

Ia menghabiskan masa kecilnya di MIN 30 Aceh Utara, kemudian melanjutkan pendidikan di SMPN 1 Tanah Jambo Aye dan MAS Ulumuddin.

Ayahnya berprofesi sebagai guru ngaji dan ibunya sebagai pensiunan guru Sekolah Dasar.

“Sering dicemoohkan, anak kampung jangan ketinggian mimpinya,” kenang Ica menirukan perkataan orang kepadanya.

“Namun itu tak menghentikan mimpi saya, selalu percaya suatu saat saya mampu mencapainya,” sambungnya.

Ia kemudian melanjutkan kuliah di Prodi Pendidikan Bahasa Inggris UIN Ar-Raniry Banda Aceh.

Selama kuliah ia terus mengembangkan skill-nya. Bahkan ikut berpartisipasi di berbagai organisasi. Misalnya English Department Students Association (EDSA).

Demi mempertajam skill-nya, setelah lulus pada tahun 2019 ia berangkat ke Pare, Jawa Timur untuk mempelajari IELTS agar bisa mendapatkan LoA universitas.

Baca juga: Kisah Mujab, Lulusan UI Gapai Beasiswa LPDP ke Inggris berkat Doa Ibu

Selama enam pekan ia berjuang secara intensif mempelajari IELTS, mulai dari pukul 06.30 WIB pagi hingga pukul 22.00 WIB.

“Berkat doa orang tua, serta usaha dan kesabaran yang saya miliki. Entah kenapa, pada percobaan ke-14 ini, Allah seolah mudahkan segalanya mulai dari pengisian aplikasi sampai proses wawancara,” ungkap Ica.

Dari pengalaman kegagalan sebanyak 13 kali, ia mendapatkan pelajaran penting.

“Namun satu hal yang pasti, saya percaya ketenangan dan kelancaran proses yang saya lalui merupakan hasil dari 13 kali percobaan lainnya yang belum berhasil,” tambahnya.

Tes yang ke-14 kali ini membuatnya lebih mudah memprediksi dengan tepat apa yang akan ditanyakan oleh pewawancara dan menjadi modal untuk Ica lebih percaya diri.

Karena itu ia bisa lebih tenang dan lebih bisa mempersiapkan semuanya dengan baik.

Selama mendaftar beragam beasiswa, ia sendiri bekerja di empat instansi sekaligus.

“Perjuangan yang paling berat adalah saat saya harus mempersiapkan aplikasi beasiswa padahal saya bekerja pada empat instansi berbeda,” kenangnya.

Halaman Berikutnya
Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com