Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Siswa Papua Raih Beasiswa ke UGM, Ingin Bangun Tanah Kelahiran

Kompas.com - 21/11/2023, 08:00 WIB
Sandra Desi Caesaria,
Ayunda Pininta Kasih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Bisa mendapatkan beasiswa dan kuliah di Universitas Gadjah Mada (UGM) menjadi semangat bagi dua mahasiswa asal Papua untuk membangun tempat lahir mereka setelah lulus nanti.

Anugrah Amin Ignatius dan Juan Anugrah Resmol, keduanya merupakan para penerima beasiswa ADik Papua yang kini menempuh pendidikan tinggi di UGM.

Anugrah Amin Ignatius, salah satu mahasiswa adalah penerima beasiswa ADik Papua tahun 2020. Sementara Juan Anugrah Resmol adalah penerima beasiswa ADik tahun 2022.

Baca juga: 12 Beasiswa S1-S3 Kuliah Gratis ke Luar Negeri Buka sampai Awal 2024

Program Beasiswa Afirmasi Pendidikan Tinggi (ADik) merupakan salah satu bentuk bantuan pemerintah kepada mahasiswa yang kondisi dan letak geografisnya sulit menjangkau akses pendidikan tinggi.

Selain ADik Repatriasi yang diperuntukkan bagi calon mahasiswa yang orang tuanya merupakan Pegawai Migran Indonesia di Malaysia, beasiswa ADik juga diperuntukkan bagi calon mahasiswa asal Papua.

Sementara itu, Juan Anugrah Resmol yang berasal dari Kota Jayapura, mengaku bersyukur bisa mendapat beasiswa pada tahun 2022. Melalui beasiswa ini membuat dia akhirnya bisa berkuliah di UGM.

Ia mengatakan awal mula mendapatkan beasiswa ini karena ia tahu keluarganya punya perekonomian yang terbatas.

Baca juga: Beasiswa S2-S3 Perempuan ke Amerika Tanpa TOEFL, Tunjangan Rp 192 Juta

Karena tak ada biaya untuk kuliah, orangtuanya sempat meminta Juan untuk daftar sekolah kedinasan saja.

Sebab dengan begitu, Juan tak perlu susah untuk kuliah secara gratis dan lulus bisa langsung kerja. Sehingga orangtuanya merasa masa depannya lebih terjamin bila diterima di sekolah kedinasan. 

Namun, setelah menerima informasi terkait beasiswa ADik, Juan akhirnya mencoba untuk mengikuti programnya dan berhasil masuk UGM beasiswa ADIK 2022.

Ia sempat berkecil hati untuk berhasil masuk UGM, tetapi setelah merenungkan matang-matang, ia akhirnya terus mencoba.

“Awalnya saya tidak yakin akan berhasil masuk UGM, namun saya pikirkan matang-matang dan berusaha untuk terus mencobanya,” ujar mahasiswa lulusan SMA Negeri 4 Jayapura tersebut.

Ia pun berharap, anak-anak lain yang memiliki latar belakang ekonomi yang terbatas bahkan kurang untuk tidak putus asa.

Lantaran ada banyak beasiswa yang disediakan pemerintah untuk bisa berkuliah.

Ia sendiri sempat gap year sebelum akhirnya masuk UGM tahun 2022.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com