Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditjen Kebudayaan Angkat Budaya Kopi Nusantara di "Qatar-Indonesia 2023 Years of Culture"

Kompas.com - 24/11/2023, 17:14 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Indonesia melalui Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek ambil bagian dalam kegiatan "Qatar-Indonesia 2023 Years of Culture"  yang berlangsung di The National Museum of Qatar hingga 17 Februari 2024.

Kegiatan ini merupaka kerja sama antara Ditjen Kebudayaan Kemendikbudristek, KBRI di Doha dan Pemerintah Negara Qatar, khususnya Museum Nasional Qatar.

Pameran diharapkan dapat menghidupkan sejarah penanaman, perdagangan, dan minuman kopi di seluruh dunia, dengan fokus khusus pada budaya kopi tradisional dan kontemporer di Qatar dan Indonesia.

Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek, Hilmar Farid mengatakan kebanggaan bagi Indonesia dapat menyajikan kopi Nusantara di Qatar.

"Kopi bagi Indonesia tak sekadar komoditas, tetapi juga bagian dari budaya. Apalagi ada sejarah kelam dalam pengembangan budi daya kopi di Indonesia," ungkapnya.

"Secara literal buahnya yang pahit, juga secara sejarah punya catatan pahit. Namun sekarang kita ingin menunjukkan kepada dunia bahwa kopi di Indonesia bukan sekedar minuman, tapi membawa nilai dan sarat tradisi," jelas Hilmar.

"Oleh karena itu yang kita pamerkan bukan kopinya, tapi budaya kopi,” lanjutnya.

"Bicara soal kopi di Indonesia, ada dua kisah, yang enak dan tidak enak. Tak enaknya, leluhur kita dipaksa untuk menanam kopi. Enaknya, Indonesia kini dikenal sebagai salah satu negara penghasil kopi," ujar Hilmar.

Lanjut Hilmar, bahwa pameran budaya kopi ini merupakan salah satu kegiatan dalam rangkaian Qatar Year of Culture. “Dalam satu tahun penuh, ada berbagai kegiatan lain, journey photo, penelitian bersama, berbagai workshop budaya Indonesia di Qatar, hingga kekuatan sastra Indonesia," tambah Hilmar.

Baca juga: Daftar 7 Kopi Kekinian dengan Gerai Terbanyak di Asia Tenggara

Kopi, media diplomasi

"Kopi sebenarnya media diplomasi yang bisa mencairkan suasana. Lewat pameran ini, para penikmat dan penggiat kopi dapat berinteraksi dengan disiplin ilmu lain seperti pemerhati lingkungan, kuliner dan gaya hidup," kata Hilmar.

"Saling berbagi pandangan untuk meningkatkan apresiasi terhadap kopi Indonesia dari hulu hingga hilir,” tambah Hilmar.

Lebih lanjut Hilmar menyampaikan, tanaman kopi juga memiliki fungsi sebagai penghasil oksigen. Sehingga ikut berperan dalam menjaga lingkungan dengan proses pertanian yang berkelanjutan. “Karena itu, kopi tidak boleh dipandang sebatas komoditas,” tegasnya.

Hilmar berharap lewat pameran upaya dapat mengangkat harkat dan martabat petani kopi dan seluruh penggiat kopi, yang menggantungkan hidupnya dari kopi.

Sementara itu Direktur National Museum of Qatar, Sheikh Abdulaziz Al Thani mengatakan, pameran ini merupakan bukti kekuatan narasi bersama dalam menumbuhkan pemahaman dan kolaborasi. 

“Pameran ini merupakan bukti kekuatan kerja sama dalam menyusun narasi yang bergema lintas budaya dan generasi," jelasnya

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com