Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dapat Sepatu dari Ayahnya, Itu Membuat Deslya Gapai 2 Medali SEA Games

Kompas.com - 18/11/2023, 18:35 WIB
Sandra Desi Caesaria,
Dian Ihsan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Memiliki orangtua terutama ayah yang suportif menjadi kebanggaan Deslya Anggraini.

Deslya adalah salah satu atlet pencak silat di Indonesia yang sempat meraih medali pada ajang SEA Games Kamboja 2023 pada cabang olahraga (cabor) Kun Bokator.

Namun di balik prestasinya yang meroket, Deslya punya kenangan manis tentang ayahnya yang memiliki nama Suparno.

Apa itu kenangan manisnya? Itu adalah kado sepatu dari ayahnya yang bekerja sebagai sopir angkot.

Kala itu, sepatu Deslya yang digunakan saat latihan tidak sesuai, sehingga mengalami sakit pada kakinya. Ayahnya tahu kondisinya yang kesakitan.

Baca juga: 12 Beasiswa S1-S3 Kuliah Gratis ke Luar Negeri Buka Sampai Awal 2024

Deslya tentu tak bisa sembarangan meminta sepatu mengingat kondisi ekonomi keluarganya.

Walaupun bekerja sebagai seorang sopir angkot, ayah Deslya memahami dan berusaha memperjuangkan keinginan yang ada di dalam hati anaknya tersebut.

Di hari ulang tahunnya, ayahnya memberikan kado sepatu.

"Aku tidak pernah meminta. Semua keinginanku dan kebutuhanku benar-benar aku usahakan sendiri karena sejak dulu aku selalu melihat usaha papahku yang begitu keras untuk memenuhi semua kebutuhan aku," ucap Deslya dilansir dari laman Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas), Sabtu (17/11/2023).

Gara-gara dapat kado sepatu, Deslya seolah tak kenal waktu untuk terus berlatih agar bisa membuat kedua orangtuanya bangga.

Berbagai prestasi seperti tiga medali emas Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional (Pomnas) hingga medali perunggu di SEA Games berhasil ditorehkannya.

Baginya, memperjuangkan kemenangan adalah bentuk baktinya kepada orangtua dan Indonesia.

Namun, hari-hari indah bersama ayahnya ternyata harus berakhir saat Deslya pulang dari Kamboja selepas ikut SEA Games 2023.

"Sampai pada akhirnya setelah aku pulang dari Kamboja papahku tiba-tiba mengeluh sakit di bagian perutnya, kami bawa papah ku ke UGD dan dari sejak itu kesadaran papahku menurun. Kodarullah papahku berpulang pada tanggal 12 juni 2023," sambung dia.

Awal mulanya suka pencak silat

Dia mengenal olahraga Pencak Silat sejak di SD Negeri 08 Tanjung Barat Pagi DKI Jakarta melalui ekstrakurikuler.

"Saat kelas 3 SD saya pindah ke sekolah baru. Untuk pertama kalinya saya mencoba untuk ikut teman saya mengikuti ekstrakurikuler Pencak Silat," jelas dia

Baca juga: Sosok Fachriza, Wisudawan Terbaik ITB yang Dapat IPK 3,99

Setelah beberapa kali mengikuti latihan, Deslya tidak bisa hadir latihan karena kedua orangtuanya masih membenahi rumah yang baru ditempatinya.

Pada waktu itu juga, pelatih pencak silat sekolah langsung mencari Deslya dan berharap orangtuanya mendukung penuh putrinya.

"Pelatih mencari nama, kelas, dan alamat rumah saya. Pelatih saya berkomunikasi langsung ke orang tua saya agar saya di-support untuk terus mengikuti latihan Pencak Silat dengan alasan saya memiliki bakat kala itu," ungkap Deslya.

Pelatihnya yakin jika Deslya berbakat, terbukti saat berhasil meraih medali emas di ajang Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) jenjang SD pada cabor Pencak Silat 2008.

Momen itulah yang menjadi langkah awal Deslya untuk menjadi atlet tingkat nasional.

Konsistensi menekuni Pencak Silat terus dilakoninya. Namun, pendidikan tetap ia usahakan.

Tahun 2015, dia melanjutkan studi di Politeknik Negeri Jakarta (PNJ) di program studi Administrasi Bisnis Terapan. Pada tahun yang sama, dia pun menyabet medali emas di ajang Pomnas Aceh.

“'Di awal semester saya hampir di DO karena tidak bisa mengikuti perkuliahan dengan baik karena padatnya jadwal latihan pagi dan sore. Jarak Depok dan tempat latihan di Rawamangun tidak menurunkan semangat saya. Alhamdulillah akhirnya mendapat medali emas," jelas Deslya.

Tak tanggung-tanggung, prestasi beruntun diraihnya di ajang Pomnas. Tiga medali emas ia torehkan di Pomnas Aceh tahun 2015, Pomnas Makassar tahun 2017, dan Pomnas Jakarta tahun 2019.

Khusus Pomnas terakhirnya di tahun 2019, itu juga bertepatan dengan hari wisudanya. Deslya mencoba dengan segala usaha untuk bisa mengikuti wisuda bersama kedua orang tuanya.

Dengan usaha dan doanya, jalannya meraih prestasi dan mendapat gelar sarjana akhirnya terwujud.

"Setelah selesai wisuda saya langsung bergegas kembali ke GOR pertandingan untuk beristirahat karena besok harus main final. Keesokan harinya, waktunya saya main kategori Tunggal Putri Dan alhamdulillah saya bisa mendapatkan hasil terbaik emas Pomnas ketiga saya dan Mahasiswa Berprestasi Non Akademik. Alhamdulillah bisa saya dapatkan dalam waktu yang bersamaan," tegas dia.

Tanding lewat pencak silat tradisional kamboja

Sempat viral di media sosial, pencak silat di ajang SEA Games Kamboja 2023 memancing banyak komentar netizen.

Cabang olahraga (cabor) pencak silat yang dipertandingkan adalah Kun Bokator (silat tradisional asal Kamboja).

Sebuah pengalaman baru untuk Deslya, karena Kun Bokator merupakan cabor baru yang dipertandingkan di SEA Games.

Dalam waktu tujuh bulan, dia mempelajari dan berlatih cabor tersebut hingga meraih dua medali perunggu.

"Saya berlatih dibantu oleh dua pelatih dari Kamboja dan satu pelatih dari Indonesia. Saya mengikuti dua kategori yaitu, Women’s Single Bamboo Shield dan Miced 1 Women Defence Against 2 Men. Alhamdulillah mendapatkan hasil yang cukup memuaskan 2 medali perunggu untuk dua kategori tersebut," ucap dia.

Perjuangan untuk berprestasi di Pencak Silat, dia niatkan demi membahagiakan orang-orang terdekatnya.

"Aku bersyukur sudah bisa membahagiakan, berbakti, dan memuliakannya hingga akhir hidupnya. Sekarang tugasku terus berjuang demi mamah. Memperjuangkan kemenangan demi kemenangan selanjutnya," harap dia.

Baca juga: Eric Hiariej Dipecat, Kemendikbud: Kita Tak Toleransi Kekerasan Seksual

Deslya berpesan untuk selalu semangat dan berusaha.

"Selama kita masih terus bersembunyi dibalik alasan maka kita tidak akan bisa merubah masa depan. Usaha yang keras kelak terbayar pantas," pungkas Desyla.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com