Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Prof. Al Makin
Rektor UIN Sunan Kalijaga

Guru Besar UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Prof. Dr. phil. Al Makin, S.Ag. MA, kelahiran Bojonegoro Jawa Timur 1972 adalah Profesor UIN Sunan Kalijaga. Penulis dikenal sebagai ilmuwan serta pakar di bidang filsafat, sejarah Islam awal, sosiologi masyarakat Muslim, keragaman, multikulturalisme, studi minoritas, agama-agama asli Indonesia, dialog antar iman, dan studi Gerakan Keagamaan Baru. Saat ini tercatat sebagai Ketua Editor Jurnal Internasional Al-Jami’ah, salah satu pendiri portal jurnal Kementrian Agama Moraref, dan ketua LP2M (Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat) UIN Sunan Kalijaga periode 2016-2020. Makin juga tercatat sebagai anggota ALMI (Asosiasi Ilmuwan Muda Indonesia) sejak 2017. Selengkapnya di https://id.m.wikipedia.org/wiki/Al_Makin.

Indonesia Emas 2045: Menanam Pohon Pendidikan

Kompas.com - 13/11/2023, 09:30 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Pendidikan tidak hanya soal capaian ekonomi dan sosial para alumni sekolah dan perguruan tinggi. Pendidikan bukan soal penghasilan per bulan dan serapan tenaga kerja secara lokal dan nasional.

Pendidikan jauh lebih penting dari itu, karena pendidikan menyangkut nasib bangsa dan manusia. Terlalu sedikit yang membicarakannya dan tertarik.

Selama ini kita memahami pendidikan berkait langsung dengan pasar kerja. Tuntutan globalisasi dan perkembangan teknologi membuat sempitnya kesempatan kerja.

Kompetisi pasar dan kompetisi tenaga manusia dengan teknologi buatan manusia sendiri. Tenaga manusia dengan mudah bisa digantikan dengan mesin, teknologi dan akhir-akhir ini AI (artificial intelligence) sudah marak.

Buatan manusia ini dengan mudah menggantikan peran manusia dalam merancang konsep dan mengurutkan gagasan.

AI bisa menulis dan membuat power point presentasi dengan jauh lebih efektif dan murah. AI juga menyediakan sarana untuk menulis artikel, skripsi, tesis, dan disertasi.

AI bisa membuat rancangan rencana kerja, menganalisis data, dan menjawab kebutuhan-kebutuhan intelektual, managerial, dan rancangan pemasaran.

Para pemimpin kita perlu mengurai rencana pendidikan secara jelas dan mencerdaskan warga yang akan memilihnya. Pendidikan nasional, pendidikan dasar, menengah, dan pendidikan tinggi akan dibawa kemana? Pendidikan itu penting bagi bangsa dan manusia.

Dalam lima tahun terakhir, kita belum banyak menyingung pendidikan untuk menyongsong 2045. Sepertinya saatnya menyinggung itu di depan publik.

Investasi tak terlihat ini akan betul-betul membawa bangsa ini menjawab tantangan zamannya. Rumus kuno tetap berlaku: pendidikan bagi semua.

Kebijakan filsafat China kuno sudah mengingatkan tentang manfaat jangka panjang pendidikan.

Kata pepatahnya, jika ingin investasi jangka panjang, hendaknya tanam pohon besar dengan kayu keras.

Sedangkan investasi jangka semusim adalah menanam padi atau gandum. Padi akan menjamin lumbung dan makanan dalam setahun.

Sedangkan tanaman pohon keras membutuhkan waktu paling tidak lima tahun, dan yang menanam belum tentu mempunyai kesempatan berteduh di bawahnya.

Pohon besar membutuhkan kesabaran menunggu dalam jangka puluhan, bahkan ratusan tahun.

Pohon besar tidak instan dan tidak bisa ditentukan waktunya seperti pohon-pohon di hutan Jawa, Sumatera, dan Kalimantan. Yang menanam pohon pendidikan bisa jadi tidak bisa mencicipi buah, apalagi menebang kayunya untuk bangunan atau rumah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com