Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/10/2023, 08:44 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Tepat pada 5 Oktober 2023 ini, pemerintah memperingati Hari Ulang Tahun Tentara Nasional Indonesia (HUT TNI).

Kenapa HUT TNI 5 Oktober? Siswa sekolah tentu harus tahu sejarah Tentara Nasional Indonesia (TNI) itu sendiri.

Tahun ini, HUT ke-78 TNI mengusung tema "TNI Patriot NKRI: Pengawal Demokrasi untuk Indonesia Maju".

Biasanya, pagi hari tanggal 5 Oktober digelar upacara peringatan HUT TNI. Seperti halnya, Kamis (5/10/2023) diadakan di Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat.

Baca juga: Kunjungi Muspusdirla, Siswa Dikmapa TNI Diharapkan Isi Kemerdekaan dengan Berprestasi

Dengan inspektur upacara Presiden Joko Widodo. Tentu dihadiri Panglima TNI, Kasad, Kasal, Kasau beserta jajaran TNI dari tiga matra dan berbagai tamu juga dari Polri.

Kenapa HUT TNI 5 Oktober? Ini sejarahnya

Dilansir dari laman Direktorat SMP Kemendikbud Ristek, ini penjelasan sejarah HUT TNI yang harus dipahami oleh siswa.

Tentara Nasional Indonesia (TNI) lahir dalam upaya perjuangan bangsa Indonesia mempertahankan kemerdekaan dari ancaman Belanda yang berambisi untuk menjajah Indonesia kembali melalui kekerasan senjata.

Dulu awalnya organisasi cikal bakal TNI bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR), namun pada tanggal 5 Oktober 1945 diubah menjadi Tentara Keamanan Rakyat (TKR).

Dan untuk memperbaiki susunan yang sesuai dengan dasar militer international, maka TKR diubah menjadi Tentara Republik Indonesia (TRI).

Namun dalam perkembangan selanjutnya usaha pemerintah untuk menyempurnakan tentara kebangsaan terus berjalan, sambil bertempur dan berjuang untuk menegakkan kedaulatan dan kemerdekaan bangsa.

Untuk mempersatukan dua kekuatan bersenjata yaitu TRI sebagai tentara regular dan badan-badan perjuangan rakyat, maka pada tanggal 3 Juni 1947 Presiden mengesahkan dengan resmi berdirinya Tentara Nasional Indonesia (TNI).

Baca juga: Siswa Setukpa TNI-Polri Kunjungi Muspusdirla, Serap Semangat Perjuangan Pendahulu

Sedang pada saat-saat kritis selama Perang Kemerdekaan (1945-1949), TNI berhasil hadir sebagai tentara rakyat, tentara revolusi, dan tentara nasional.

Sebagai kekuatan yang baru lahir, TNI menata dirinya, pada waktu yang bersamaan harus pula tantangan dalam dan luar negeri.

Tantangan dari dalam yaitu pergolakan bersenjata di beberapa daerah, pemberontakan PKI di Madiun serta Darul Islam (DI) di Jawa Barat yang dapat mengancam integritas nasional.

Sedangkan, tantangan dari luar negeri yaitu TNI dua kali menghadapi Agresi Militer Belanda yang memiliki organisasi dan persenjataan yang lebih modern.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com