Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasar Tanah Abang Sepi, Pakar UI: Barang dari Impor Jauh Lebih Murah

Kompas.com - 21/09/2023, 18:21 WIB
Dian Ihsan

Penulis

Di sisi lain, Ibrahim mengungkapkan, selain kemudahan dan harga murah yang didapat dalam aktivitas jual beli online, dalam jangka panjang ada beberapa kemungkinan kerugian yang akan dialami konsumen.

Seperti, personalized product akan menggeser pembelian yang sifatnya wants menjadi needs.

"Sehingga seakan-akan semua barang menjadi penting untuk dibeli. Ini akan menyebabkan unnecessary spending bagi masyarakat dengan kemampuan pendapatan yang sebenarnya terbatas," tutur Ibrahim.

Adapun konsekuensinya, hadirnya digital financial platform bisa menyebabkan masyarakat on the debt trap dengan bunga yang mahal, jika gagal mengelola needs dan wants dengan bijaksana.

Digital platform juga memiliki risiko terkait data security, meskipun Indonesia telah memberlakukan Undang-Undang No. 27 Tahun 2022 tentang perlindungan data pribadi (PDP).

Baca juga: 50.248 Formasi Guru PPPK 2023 Dibuka untuk P1

Dengan adanya gempuran produk impor dari luar negeri, khususnya dari China dengan harga jauh lebih murah tentu menjadi tantangan yang berat.

Dengan opsi yang terbatas, Ibrahim menyarankan ada baiknya bila para pedagang melakukan eksplorasi untuk shifting barang penjualan ke non-mass production yang mudah di substitusi dengan barang impor dari luar negeri dengan harga yang jauh lebih murah.

Selain itu, mereka juga harus mempelajari manfaat digitalisasi terutama bagi penjualan mereka.

Dalam menghadapi masalah ini, Ibrahim menambahkan, mitigasinya harus didukung kebijakan pemerintah yang sifatnya regulatory impact assessment, seperti anticompetitive conduct yang dilakukan platform kepada produk-produk lokal.

Selain itu, platform secara unilateral juga bisa melakukan vertical integration dengan preferred logistics pengantaran dan transfer payment yang sebenarnya dilarang oleh Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU).

Platform juga harus melakukan net-neutrality, di mana setiap produk diberikan akses yang sama untuk ditinggikan harganya.

Dia menegaskan, salah satu yang menjadi win-win solution untuk produk yang sama dibagi menjadi dua kelompok yang terpisah, yaitu local products dan imported products, sehingga pembeli mendapatkan pilihan.

Baca juga: 62.524 Guru P1 Tidak Perlu Tes Saat Ikut Seleksi Guru PPPK 2023

"Tanpa ada upaya yang sistematis dari pemerintah, digital platform alih-alih menjadi lokomotif pemberdayaan dan kemajuan lokal konten, justru akan secara pelan-pelan membunuh produk-produk kita," tukas Senior Economist di Indonesia Financial Group (IFG).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com