Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Anggun Gunawan
Dosen

Anggun Gunawan merupakan dosen tetap di Program Studi Penerbitan, Politeknik Negeri Media Kreatif Jakarta dan dosen part-time di Sekolah Vokasi Universitas Indonesia Depok. Ia menyelesaikan S2 bidang Publishing Media dari Oxford Brookes University UK tahun 2020 dan S1 bidang Ilmu Filsafat dari Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Pada tahun 2014, ia berkesempatan mendapatkan beasiswa untuk belajar "Translation Copyright Transanction" di Jakarta dan Frankfurt Jerman dari Goethe Institut Indonesia.

Ketidakmerdekaan Finansial Dosen Indonesia

Kompas.com - 29/08/2023, 10:29 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Membiarkan dosen dibayar underpaid di bawah UMR hanya membuat pendidikan tinggi kita bertarung dalam masalah yang sama dari tahun ke tahun. Dosen terpaksa mencari pekerjaan sampingan sehingga tak maksimal menjalankan tugasnya “melayani” mahasiswa dan rentan terjerat dalam praktik-praktik manipulatif-koruptif anggaran.

Oleh karena itu, sistem penggajian dosen di Indonesia harus dibuat khusus berbeda dari profesi lainnya serta mempertimbangkan posisi dosen sebagai pendidik anak-anak bangsa dan penjaga moral republik.

Dalam sejarah dunia, bangsa-bangsa yang tidak memberikan reward layak kepada para pendidiknya akan tejerembab dalam persoalan-persoalan akut yang tak terselesaikan dan kualitas pendidikan tinggi cenderung jalan di tempat.

Lihatlah bagaimana Malaysia berhasil menempatkan banyak kampus-kampusnya dalam deretan kampus terbaik dunia. Bahkan University Malaya berhasil menduduki peringkat 70 besar dunia versi QS 2023.

Bandingkan dengan kampus dengan ranking terbaik di Indonesia, yaitu UI yang hanya mampu bertengger di 248 dunia.

Hal pertama yang dilakukan oleh Malaysia untuk memperbaiki pendidikan tingginya adalah memperbaiki kesejahteraan para dosennya.

Sebuah anomali ketika Kemendikbud di bawah Mas Menteri Nadiem Makarim menyantumkan profil lulusan perguruan tinggi mendapatkan “Gaji 1,5 kali UMR”, sementara dosen yang mendidik mahasiswa malah menerima gaji di bawah UMR.

Pola penggajian dosen perlu dirumuskan kembali oleh kementerian-kementerian terkait jika negara ini serius menyiapkan generasi penerus menuju Indonesia Emas 2045.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com