Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dosen UM Surabaya: Ini 7 Penyakit akibat Udara Tidak Sehat

Kompas.com - 15/08/2023, 12:06 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Kondisi polusi udara di Indonesia tengah menjadi sorotan masyarakat luas, khususnya di Jakarta maupun Tangerang Selatan (Tangsel).

Menurut Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) UM Surabaya Dede Nasrullah, ada 7 penyakit akibat udara yang tidak sehat bila dihirup manusia.

Baca juga: Centang Biru di Instagram, Dosen UM Surabaya: Hanya untuk Pengakuan

Pertama, bisa menyebabkan terjadinya Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA).

Dede menyebut, infeksi saluran pernapasan tidak hanya disebabkan infeksi bakteri atau virus di dalam tubuh, tetapi juga dikarenakan polusi udara.

"Bahan beracun seperti karbon monoksida, partikulat, nitrogen dioksida, dan sulfur dioksida merupakan contoh dari komposisi polusi udara yang mampu dengan mudah menganggu organ pernapasan," kata dia dikutip dari laman UM Surabaya, Selasa (15/8/2023).

Kedua adalah kanker paru-paru. Pada kanker paru-paru, sel paru menjadi abnormal sehingga tumbuh tidak terkendali.

Beberapa gejalanya, antara lain sesak napas, batuk darah, serta penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas.

Menurut WHO, selain infeksi, partikel dalam polusi udara dapat turut andil menyebabkan kanker paru-paru.

Ketiga, bisa menyebabkan asma. Asma merupakan jenis penyakit jangka panjang atau kronis pada saluran pernapasan yang ditandai dengan peradangan dan penyempitan saluran napas yang menimbulkan sesak atau sulit bernapas.

Penyempitan saluran ini menghasilkan gejala asma, seperti sesak napas, batuk, dan sesak dada.

Keempat, bisa menyebabkan penyakit paru obstruksi kronik (PPOK).

Dia mengaku, paparan polusi luar dan dalam ruangan dapat menganggu kinerja paru-paru serta meningkatkan risiko PPOK.

Baca juga: 7 Sekolah Kedinasan di Yogyakarta, Mulai dari AAU hingga STPN

"Gejalanya sendiri hampir sama dengan penyakit bronkitis, tetapi bisa menjadi berkepanjangan," ucap dia.

Kelima, bisa terkena penyakit jantung dan stroke.

"Dampak polusi udara bisa menyebabkan pembuluh darah menjadi kaku dan menyempit yang akhirnya memicu penyakit stroke dan jantung, karena aliran darah menuju otak atau organ lainnya menjadi tersumbat, terlebih bila diikuti dengan pola hidup tidak sehat," ungkap dia.

Keenam, bisa mengidap batuk dan kesulitan bernapas.

"Itu menjadi gejala-gejala yang disebabkan oleh paparan polusi udara, baik dalam waktu singkat maupun jangka panjang," jelas dia.

Baca juga: IPB Berikan Golden Ticket untuk 15 Ketua OSIS, Berikut Namanya

Ketujuh, gangguan proses perkembangan pada anak-anak.

"Kita harus memulai untuk lebih waspada terhadap polusi udara yang ada di sekitar kita. Gunakan masker saat beraktivitas di luar rumah dan terapkan juga gaya hidup sehat setiap hari agar imunitas tetap terjaga," tukas Dede.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com