KASUS kekerasan di dunia pendidikan tidak selalu dialami oleh murid. Guru juga kerap menerima penganiayaan dari siswa atau orangtua siswa.
Kita masih ingat bagaimana seorang kepala sekolah di NTT tahun lalu, tewas di tangan orangtua siswa.
Lalu, seorang guru yang dicukur rambutnya oleh orangtua siswa sebagai balasan karena mencukur rambut anaknya.
Teranyar, seorang guru diketapel matanya hingga buta oleh orangtua siswa yang tidak terima anaknya dianiaya sang guru. Peristiwa ini terjadi di SMA di Bengkulu.
Baca juga: Kronologi Guru di Bengkulu Dikatapel Orangtua Murid dan Kini Terancam Buta
Kejadian ini tentu saja menimbulkan kecaman publik. Guru seharusnya mendapat tempat terhormat dalam kasta dan starta masyarakat. Terlebih, kejadiannya di sekolah.
Aksi koboy dan tidak terpuji ini makin melunturkan wibawa guru dan sekolah. Guru adalah pahlawan, meski tanpa tanda jasa.
Tentu saja semua mengutuk aksi tidak terpuji orangtua murid tersebut. Namun, permasalahannya dalam kasus ini ternyata menyimpan cerita yang bisa dikatakan sebagai “gunung es”, akumulasi kekesalan terhadap sang guru.
Menurut beberapa sumber, hal ini dipicu karena guru olahraga tersebut menegur dengan cara menendang kepala siswa.
Guru tersebut juga selama ini dikenal emosional dan kasar. Suka memberi hukuman yang tidak mendidik.
Bahkan ada siswa yang pernah dihukum dengan cara ditendang, dipukul bahkan diludahi. Tentu saja hal ini menambah miris kasus ini.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.