Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Membaca "Gion: Mitologi Urban" dan Angin Segar Dunia Ilustrasi di Tengah Gempuran AI

Kompas.com - 21/06/2023, 19:00 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Institut Kesenian Jakarta (IKJ) melalui Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) menggelar peluncuran buku "Gion, Mitologi Urban, Wayang Wagiono: Mitos Pasca-Pasar" karya Alm. Wagiono Sunarto melalui acara bedah buku di Pusat Dokumentasi HB Jassin, Taman Ismail Marzuki, Jakarta.

Bedah buku yang diadakan pada Rabu, 21 Juni 2023, menghadirkan narasumber; Indah Tjahjawulan (Rektor IKJ), Ananda Moersid (Dosen Prodi Desain Interior FSDR IKJ), Citra Smara Dewi (Kurator Seni Rupa, Dosen FSRD IKJ), Sarwati Santosaning Kalbu (Istri Alm. Wagiono), Iman Anggoro (Putera Alm.), dan Anindyo Widito (Dekan FSRD IKJ).

Di sela-sela acara bedah buku, Anindyo Widito mengungkapkan, Mas Gion, sapaan akrab Wagiono Sunarto, selain dikenal sebagai seorang desainer, juga pernah memegang beberapa jabatan strategis akademik di IKJ, di antaranya; Rektor, Dekan FSR IKJ dan Direktur Pascasarjana.

"Kita sudah menyiapkan buku ini lebih dari satu tahun bekerja sama dengan Dinas Kebudayaan DKI Jakarta," jelas Anindyo Widito. Sebagai salah satu tokoh desain grafis dan seni rupa baru, Dito menjelaskan, buku ini menjadi sebuah tribute bagi almarhum yang wafat pada 13 Januari 2022.

"Karya-karya ini menampilkan sosok Mas Gion sebagai seniman, bukan hanya desainer. Kalau melihat karya-karyanya kadang unik, lucu, nyeleneh, menyentuh. Imajinasinya luar biasa," tambah Dito.

Kecintaan Gion akan dunia pewayangan kemudian dikurasi dalam buku "Gion: Mitologi Urban, Wayang Wagiono: Mitos Pasca-Pasar" yang didominasi ilustrasi hitam-putih. "Beliau ahli wayang namun pada saat berkarya tidak mau terikat pada pakem-pakem," lanjutnya.

Metafora Mas Gion terhadap wayang dan perang, jelas Dito, adalah interpretasi dari manusia sehingga selalu kontekstual hingga saat ini.

Baca juga: Bedah Buku Aldera, Pius Lustrilanang: Kaum Muda, Kritislah, dan Bela Rakyat

Angin segar ilustrasi di tengah serbuan AI

Lebih jauh Anindyo Widito menegaskan, karya-karya Gion menjadi sebuah angin segar bagi dunia ilustrasi Indonesia di tengah serbuan tren kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).

"Paling tidak (karya-karya Gion) bagi dunia ilustrasi Indonesia, di saat dunia ilustrasi tengah terancam dengan AI, membuka angin segar bahwa karya ilustrasi belum mati," tegasnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com