"Dari karya-karya ini diharapkan, terutama di dunia sivitas akademika seni rupa dan desain akan ada kegairahan baru bahwa ilustrasi belum mati. Dan beliau telah menyontohkan," lanjutnya.
Rektor IKJ Indah Tjahjawulan dalam pemaparan menyampaikan, dari ilustrasi yang berhasil dikurasi menegaskan kekuatan Mas Gion pada detil dan kerja keras dalam menghasilkan karya.
"Dari buku ini telah diklasifikasi, termasuk bagaimana kesukaannya pada wayang dituangkan dalam karya-karya. Mungkin jika dikumpulkan dari karya-karya beliau dapat dijadikan puluhan buku," ungkap Indah.
Tidak hanya banyak narasi melalui pewayangan, lanjut Indah, karya Gion juga banyak menyingkap perspektif keurbanan.
"Ada bagian-bagian masa kini, keurbanan, yang mungkin bagi kita biasa dan terlewat begitu saja, namun begitu digambarkan Pak Gion bisa dimaknai. Buku ini juga memberikan gambaran ke mahasiswa sekarang untuk melakukan eksplorasi seluas mungkin," ungkap Indah.
Baca juga: Bedah Buku Unair: DN Aidit, Pemimpin PKI yang Pernah Jadi Muazin
"Intinya bagi Pak Gion menggambar itu harus menyenangkan. Kalau tidak menyenangkan tidak ya tidak usah menggambar. Kalau kita lihat gambar-gambar Pak Gion akan sangat terasa Pak Gion senang dalam menggambarnya," tutup Indah.