Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kuliah Umum UIN Syarif Hidayatullah, Bivitri Tegaskan Pers Jadi Pilar Penting Demokrasi

Kompas.com - 21/06/2023, 11:17 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Bivitri Susanti, Dosen STHI Jentera dalam studium generale atau kuliah umum program studi (prodi) Jurnalistik Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FDIKOM) UIN Syarif Hidayatullah, menyampaikan pers merupakan hak asasi manusia dan bagian penting demokrasi.

"Pers berperan penting untuk memenuhi hak asasi atas informasi, dan karenanya, perannya penting untuk dijaga, dalam hal mendapatkan, mengolah, dan menyebarluaskan informasi," tegas Bivitri Susanti dalam kulian umum yag digelar pada Selasa, 20 Juni 2023.

Dalam negara demokrasi pers memegang peranan penting. Oleh karena pers berada di wilayah tersendiri yang mempunyai kekuasaan pengaturan profesinya sendiri.

Di satu sisi, secara hukum pers dilindungi saat menjalankan perannya. Namun di sisi lainnya, perilaku pekerja pers harus dipastikan agar tetap berada pada konteks profesinya melalui etik dan penegakan etik yang diatur oleh profesinya sendiri.

Menurut Bibip, sapaan akrabnya, saat ini pers sebagai bagian penting dari demokrasi seringkali mendapatkan tekanan. Termasuk di dalamnya narasi-narasi keliru tentang bagaimana jurnalis harus bertindak, yang dikaitkan dengan nasionalisme dan patriotisme.

“Yang harus terus dikembangkan adalah pers sebagai hak asasi manusia dan bagian penting dari demokrasi. Kita mesti bergeser dari cara pandang pers yang bertanggung jawab sebagai bentuk kepatuhan pada penguasa tanpa kritik," ungkap Bibip.

"Hanya dengan cara inilah demokrasi dan negara hukum bisa dibangun,” jelas perempuan yang juga menjadi anggota nggota CALS (Constitutional and Administrative Law Society), forum independen pembelajar Hukum Konstitusi dan Hukum Administrasi Negara di Indonesia.

Sementara itu, menurut Gun Gun Heryanto, Dekan FDIKOM UIN Syarif Hidayatullah, selain pers perlu mendapat perlindungan dalam kerja-kerja jurnalistiknya, insan pers juga diharapkan memahami persoalan hukum yang terjadi.

Baca juga: Pers Vs Influencer: Siapa Paling Berpengaruh di Pemilu 2024?

Ia menyebut, banyak peristiwa di luar politik yang akan sering menjadi isu utama media massa adalah persoalan hukum itu sendiri. Maka, pengetahuan hukum menjadi pilar penting bagi jurnalis.

“Kekuatan jurnalis yang melek hukum akan mampu memetakan persoalan hukum dengan baik, meski dia (jurnalis) bukan berlatar belakang sarjana hukum,” terang Gun Gun lagi.

Pada kesempatan sama, Bintan Humeira, Ketua Program Studi Jurnalistik FDIKOM UIN Syarif Hidayatullah, yang menghelat kegiatan studium generale ini menjelaskan bahwa mahasiwa jurnalistik sebagai calon jurnalis masa depan, perlu mendapatkan pengetahuan hukum untuk memperkuat peran dan tanggungjawabnya sebagai pengawal demokrasi.

“Diskusi pada stadium generale ini sebagai salah satu wadah untuk mengasah nalar kritis mahasiswa dalam memahami realita yang terjadi saat ini maupun masa depan nanti,” tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com