SETELAH Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengumumkan Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden partai berlambang banteng itu, dunia politik seketika riuh dan memanas.
Terlebih dunia maya. Jejak digital para bakal capres yang sudah dideklarasikan dikulik dan diumbar ulang.
Tentu saja sebagiannya sudah diplintir agar calon yang didukung terlihat baik dan lawan politiknya terlihat jelek.
Untuk dunia pendidikan, tahun 2024 akan sangat istimewa. Tahun depan yang akan bersamaan dengan pemilu serentak, Kurikulum Merdeka akan dipakai secara nasional.
Kurikulum yang diluncurkan Februari 2022 itu, barulah seumur jagung pada 2024 mendatang. Saat ini pun masih tahap uji coba. Belum semua sekolah menerapkan.
Semua masih meraba-raba dan mencoba menstabilkan kondisi pembelajaran dengan Kurikulum Merdeka. Diharapkan pada 2024, semua guru di semua jenjang sudah paham tentang Kurikulum merdeka.
Ada 11 bulan tersisa. Apakah di sisa itu semua sekolah bisa menerapkan? Kita semua berharap demikian, untuk menyudahi pemakaian kurikulum warna-warni di sekolah-sekolah kita.
Kurikulum ini mengadopsi kurikulum dari negara-negara maju. Patut diapresiasi. Bertujuan menambal learning loss akibat pandemi Covid-19 dan meningkatkan rangking PISA kita yang selalu duduk di peringkat sepuluh terbawah selama 22 tahun sejak tes itu dilaksanakan tahun 2000.
Indonesia sudah berganti kurikulum sebanyak 11 kali sejak merdeka sampai saat ini. Pergantian kurikulum memang keniscayaan. Tidak dapat dihindari mengikuti perkembangan zaman yang pesat.
Sedianya Kurikulum Merdeka begitu menjanjikan kebebasan administrasi untuk guru. RPP, katanya, hanya satu lembar, bahkan tidak ada.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.