Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pakar Binus Sebutkan Faktor Film Indonesia Bisa Tembus Piala Oscar

Kompas.com - 16/04/2023, 15:11 WIB
Sandra Desi Caesaria,
Dian Ihsan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Film Everything Everywhere All At Once berhasil menjadi film dengan perolehan piala Oscar 2023 terbanyak.

Momen kemenangan film Everything Everywhere All At Once ini turut menarik perhatian publik di seluruh dunia karena isu keberagaman dan juga representasi di industri perfilman, terutama representasi Asia di dalam industri perfilman Hollywood.

Melihat geliat Asia yang makin menguat di ajang film internasional, bagaimana dengan perfilman Indonesia? Apakah ada kesempatan untuk bergerak cepat masuk ke ajang internasional?

Pakar Film sekaligus Dosen Film Program Binus University, Ekky Imanjaya menjelaskan hal tersebut.

Baca juga: 29 PTS Terbaik di ASEAN, Nomor 1 Binus University

Dia mengatakan sudah mulai banyak film Indonesia masuk Hollywood dan mendapat sambutan baik. Termasuk aktor Indonesia.

"Kalau dari Indonesia memang ada yang sudah masuk ke Hollywood. Namun masuknya secara sporadis, saya menyebutnya sebagai para alumni The Raid, seperti Iko Uwais dan juga Joe Taslim. Mereka sudah main di banyak franchise seperti Star Wars dan Fast Furious. Meskipun ada juga yang batal tampil, namun setidaknya sudah mulai masuk ke dalam Hollywood melalui franchise film box office," ucap Ekky, dilansir dari laman Binus.

Menurutnya, saat ini perfilman Indonesia sudah semakin baik kualitasnya.

Beberapa film garapan filmmaker Indonesia kerap kali dinominasikan, bahkan menjuarai ajang festival Film bergengsi di berbagai negara di dunia.

Salah satu contohnya adalah film Marlina, Si Pembunuh dalam Empat Babak yang berhasil masuk dalam nominasi Directors’ Fortnight Art Cinema Award di Cannes Film Festival serta film Autobiography yang berhasil meraih penghargaan Orizzonti and Parallel Sections di Venice Film Festival.

"Banyak film-film Indonesia yang menang dalam festival film internasional, kecuali Oscar. Karena Oscar itu unik memang, Oscar bukan ajang internasional melainkan di Amerika Serikat saja sebenarnya. Pemilihnya bukan dari banyak negara tapi hanya dari Amerika Serikat saja. Sehingga apabila film Indonesia ingin menang, memang kita harus jor-joran untuk distribusi di bioskop-bioskop Amerika Serikat," tutur Ekky.

Oleh sebab itu, Ekky menyampaikan bahwa secara kualitas perfilman Indonesia sudah bisa beradu dengan film-film negara lainnya.

Namun, dari segi investasi untuk distribusi harus ditingkatkan agar kans untuk menang dalam ajang Piala Oscar semakin besar.

Selain itu, kualitas dari lulusan jurusan Film juga harus dibina dengan berbagai program dan exposure dari pelaku industri perfilman internasional.

"Di Film Program Binus University kita memiliki Enrichment Program yang memberikan kesempatan magang di studio-studio film multinasional, bahkan sekarang sudah ada lulusan-lulusan yang bekerja di studio-studio seperti NBCUniversal. Kita juga sering mendatangkan berbagai ahli perfilman sebagai guest lecture supaya mahasiswa dapat memahami langsung kondisi dalam industri saat ini," ungkapnya.

Baca juga: Cek Biaya Kuliah Binus University 2023 di 8 Fakultas

Saat ini Ekky merasa optimis bahwa perfilman Indonesia akan semakin maju seiring dengan representasi yang kian masif.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com