Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahli Gizi UGM: Gorengan Tak Baik untuk Buka Puasa, Ini Alasannya

Kompas.com - 27/03/2023, 10:47 WIB
Albertus Adit

Penulis

Sumber UGM

KOMPAS.com - Saat bulan Ramadhan, umat muslim menjalankan ibadah puasa. Maka dari itu, penting diperhatikan mengenai menu untuk buka puasa.

Salah satu yang biasa dijumpai di luar adalah penjual gorengan. Tentu, makanan ini sangat favorit di kalangan masyarakat.

Tapi, apakah gorengan bisa dijadikan sebagai menu untuk buka puasa? Apakah makanan pertama untuk dikonsumsi adalah gorengan?

Dietisien atau ahli gizi dari FKKMK Universitas Gadjah Mada (UGM), Tony Arjuna, S.Gz., M.Nut.Diet., AN., APD., tidak menyarankan gorengan dikonsumsi sebagai menu buka puasa.

Baca juga: Sambil Nunggu Buka Puasa, Yuk Coba 4 Kegiatan Seru bagi Anak dan Ortu

"Gorengan sangat tidak direkomendasikan untuk berbuka karena komposisinya dominan karbohidrat dan lemak tidak sehat," ujarnya dikutip dari laman UGM, Senin (27/3/2023).

Apalagi jika membeli gorengan yang dijual di pinggir jalan. Tentu, proses pengolahan gorengan biasanya menggunakan minyak yang sudah dipakai berulang-ulang.

Maka dari itu, kondisi tersebut menjadikan minyak sebagai sumber kolesterol yang sebenarnya tidak ideal untuk digunakan.

"Kan jarang ada gorengan yang 1-2 kali pakai ganti minyaknya. Kebanyakan minyak yang digunakan itu sudah dipakai berkali-kali dan jadi model sumber kolesterol," jelasnya.

Tak hanya mengandung lemak tidak sehat, ia juga menjelaskan gorengan juga tersusun dari karbohidrat sederhana.

Karbohidrat jenis ini sifatnya cepat dibakar dan dicerna oleh tubuh. Kondisi tersebut menjadikan kadar gula darah dalam tubuh menjadi cepat turun sehingga membuat cepat merasa lapar.

Selain itu, berbuka dengan yang manis sebenarnya juga tidak terlalu ideal.

"Hal ini karena cepat menaikkan gula darah dan turunnya juga cepat, sehingga mudah merasa lapar kembali," imbuh dia.

Maka dari itu, Tony merekomendasikan menu berbuka puasa dengan mengonsumsi jenis karbohidrat kompleks.

Karena karbohidrat kompleks yang lebih lambat dicerna oleh tubuh sehingga kenyang lebih lama dan tidak cepat merasa lapar.

Baca juga: Dosen FAI UMM Beberkan Sederet Dosa Kecil Saat Puasa

Adapun contoh jenis karbohidrat kompleks yang baik dikonsumsi saat berbuka puasa adalah buah-buahan.

"Kalau makan besar baiknya yang dikonsumsi yang dominan proteinnya karena pengolahan dalam tubuh lebih pelan dan menaikkan gula darah dalam tubuh secara perlahan," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com