Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri Nadiem: Perempuan dan Laki-laki Punya Hak Pendidikan yang Sama

Kompas.com - 16/03/2023, 19:33 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Makarim mengungkapkan, sebagai laki-laki yang dibesarkan oleh perempuan hebat, dirinya yakin semua orang memiliki hak memperoleh pendidikan yang setara.

Tidak ada lagi mitos yang menganggap perempuan cukup sekolah sampai jenjang tertentu saja, atau perempuan cukup mempelajari bidang-bidang tertentu saja.

Baca juga: Jadwal Libur Lebaran dan Libur Sekolah SD, SMP, SMA 2023

"Saya selalu percaya kalau kita memberikan keleluasaan yang sebesar-besarnya bagi semua untuk belajar dan berkarya, Indonesia akan mampu melompat jauh ke masa depan," kata dia mengutip laman Kemendikbud, Kamis (16/3/2023).

Oleh karena itu, sebagai bentuk dukungan, Kemendikbud Ristek terus berupaya memfasilitasi dan mendorong pelajar Indonesia untuk berprestasi, salah satunya melalui manajemen talenta serta memastikan lingkungan pendidikan yang aman dan nyaman, merdeka dari segala bentuk kekerasan.

Hari Perempuan Internasional 2023 merupakan momentum yang tepat untuk terus mendukung perempuan dalam belajar, berkarya, dan berprestasi.

Setiap perempuan berhak mengembangkan potensi dan berkarya sesuai dengan minat dan bidangnya masing-masing, serta merdeka untuk mengejar mimpi dan cita-citanya.

"Saya mengucapkan selamat Hari Perempuan Internasional untuk semua perempuan tangguh dan hebat di seluruh Indonesia. Mari kita terus bergerak serentak mewujudkan kesetaraan di dunia pendidikan dengan semangat Merdeka Belajar," kata Nadiem.

Ketua Umum Dharma Wanita Persatuan (DWP) sekaligus Ketua Bidang 1 OASE KIM yang menaungi Pengasuhan Anak dan Pendidikan Karakter, Franka Makarim menyatakan saat ini perempuan telah mendapatkan kemerdekaan yang jauh lebih besar daripada sebelumnya.

Kemerdekaan tersebut tentunya tidak muncul tiba-tiba, melainkan hasil dari kerja keras para pendahulu dalam memperjuangkan emansipasi perempuan.

"Hari Perempuan Internasional adalah pengingat bagi sebagian perempuan yang sudah merdeka, bahwa kita memiliki tanggung jawab untuk memerdekakan perempuan yang lain. Semua perempuan dapat mengembangkan potensinya dengan maksimal di tengah perkembangan teknologi digital yang pesat saat ini," jelas dia.

Baca juga: 10 Jurusan Sepi Peminat UI, ITB, dan UGM pada UTBK SNBT 2023

Franka menyebut, ada dua tantangan besar yang solusinya harus diperjuangkan bersama.

Pertama, berkaitan dengan kesenjangan kesempatan bagi perempuan dalam menempuh pendidikan dan karier di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.

Kedua, yakni terkait dengan kenyamanan dan keselamatan perempuan di ranah digital.

"Sampai hari ini perempuan masih lebih rentan menghadapi kekerasan dan pelecehan di media sosial. Kita punya tanggung jawab untuk menciptakan ruang yang aman dan nyaman bagi semua orang, khususnya bagi anak dan perempuan," jelas dia.

Franka mengajak seluruh perempuan agar menjadikan peringatan Hari Perempuan Internasional untuk memperkuat komitmen bersama dalam memerdekakan perempuan di tengah perubahan zaman dan perkembangan teknologi digital.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com