Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alumnus S2 Jurusan Filologi UI: Jurusan Langka tapi Prospek Kerja Luas

Kompas.com - 04/03/2023, 09:03 WIB
Mahar Prastiwi,
Albertus Adit

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Alumnus program Magister (S2) Jurusan Filologi Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia (UI) Haekal Rheza Afandi mengungkapkan bahwa peminat di bidang Bahasa dan Sastra memang sangat sedikit.

Haekal hanya memiliki 5 orang teman satu angkatan saat menempuh S2 Filologi di Universitas Indonesia.

Minimnya peminat di Jurusan Bahasa dan Sastra ini merupakan sebuah fakta yang tak bisa dipungkiri.

Padahal lulusan Jurusan Bahasa dan Sastra juga bisa memiliki prospek kerja yang luas setelah lulus. Haekal sendiri meski belum wisuda karena baru diadakan Maret 2023 ini namun sudah disibukkan dengan sejumlah pekerjaan.

Baca juga: Cerita Haekal, Kuliah S2 Filologi UI Satu Angkatan Hanya 6 Orang

Bahasa dan Sastra dianggap tidak punya prospek kerja baik

Haekal mengatakan, biasanya orang tidak memilih Jurusan Bahasa dan Sastra karena Jurusan Bahasa dan Sastra dilihat tidak memiliki jenjang karier dan prospek kerja yang baik.

Namun sebenarnya, jika mengenal dan mengerti Jurusan Bahasa dan Sastra, jurusan ini tidak sejelek anggapan orang-orang.

Banyak sekali pekerjaan yang berhubungan dengan Bahasa dan Sastra. Hanya saja mereka tidak ingin melakukan pekerjaan tersebut.

"Orang tidak memilih Jurusan Bahasa dan Sastra karena membandingkan jurusan lain yang mereka anggap memiliki potensi lebih tinggi dalam bidang pekerjaan. Seperti Jurusan Komunikasi, Manajemen, Ekonomi dan lain sebagainya," terang Hekal kepada Kompas.com.

Menurut Haekal, Bahasa dan Sastra adalah obyek kebudayaan dan obyek kebudayaan kebanyakan dikelola oleh negara. Selain itu sudah ada Undang-undang pemaju kebudayaan salah satu obyeknya bahasa dan karya sastra.

Namun Gen Z kurang suka bekerja menjadi pegawai negeri sipil (PNS) dan mereka lebih senang kerja di perusahaan startup. Padahal jarang pihak swasta yang fokus pada bidang kebudayaan.

Baca juga: 9 Jurusan Langka di Indonesia, Tertarik Daftar untuk SNPMB 2023?

Prospek kerja lulusan bidang Bahasa dan Sastra

Makanya jarang orang memilih Jurusan Bahasa dan Sastra karena lapangan pekerjaan yang paling jelas dan terlihat adalah bekerja di lingkungan pemerintah.

Karena sektor kebudayaan yang mengelola pemerintah, mau tidak mau orang yang menggambil jurusan bahasa dan sastra biasanya bekerja di lingkungan pemerintah.

"Jarang anak-anak zaman sekarang cita-cita jadi PNS dan lebih suka hidup bebas. Memang untuk mengambil jurusan ini butuh keberanian karena ya panggilan dari jiwa bukan semata mata hanya karena gengsi atau terlihat keren. Tapi ingin mempertahankan budaya yang sudah ada dan melestarikan kebudayaan dan ingin memajukan kebudayaan kita," papar Haekal.

Haekal menekankan, hati nurani berperan dalam pemilihan jurusan ini karena nantinya bekerja sebagai agen kebudayaan, penggerak dan pemaju sektor-sektor kebudayaan.

Namun sebenarnya mahasiswa yang memilih Jurusan Bahasa dan Sastra tidak hanya bisa bekerja di lingkungan pemerintahan. Ada pekerjaan-pekerjaan swasta yang membutuhkan sektor bahasa dan sastra, seperti:

  • Editorial dan penerjemahan
  • Lingusitik forensik bisa jadi sebagai saksi ahli dalam persidangan.
  • Terapis bagi masyarakat yang cadel. Menurut Haekal, memang ada pekerjaan seperti itu dan terapisnya dari orang-orang yang ahli di bidang bahasa dan sastra.

"Lowongan pekerjaan bahasa dan satra itu lebar namun tergantung sudut pandang dan keahlian dalam menyikapi sektor-sektor lowongan kerja yang ada," tandas Haekal.

Baca juga: 4 Negara Paling Ramah bagi Mahasiswa dan Rekomendasi Beasiswa S1-S3

Sudah disibukkan dengan sejumlah pekerjaan

Sebagai alumnus di bidang Bahasa dan Sastra yakni S1 Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia di Universitas Airlangga (Unair) dan melanjutkan S2 Jurusan Filologi di UI, Haekal sudah bisa bekerja meski belum wisuda. Karena Haekal baru akan wisuda bulan Maret 2023 ini.

Haekal mengaku, saat ini disibukkan dengan beberapa pekerjaan sekaligus. Mulai dari pembuat kurikulum di salah start up yang bergerak di bidang lembaga pendidikan untuk bahasa Indonesia penutur asing. Yang merupakan sebuah layanan pendidikan bagi orang asing yang ingin belajar bahasa Indonesia.

Selain itu Haekal juga menerima proyek freelance tentang penerjemahan manuskrip. Ada banyak sekali perusahaan yang membutuhkan jasa penerjemahan. Contohnya manuskrip pengobatan di bidang farmasi.

Selain itu Haekal juga menerima jasa penerjemahan manuskrip dari lembaga atau perorangan yang menghubunginya secara personal untuk menerjemahkan manuskrip yang mereka punya sesuai dengan kebutuhan mereka.

Baca juga: Deris Nagara Presiden BEM Columbia University Sempat Gagal Masuk PTN

Pekerjaan yang dilakukan Haekal ini akan menghasilkan tinjauan manuskrip yang bersih dari kesalahan dan referensi yang bisa disertakan mengenai manuskrip yang mereka butuhkan.

"Karena saya punya minat tinggi di bidang pendidikan, saya juga mendaftar sebagai dosen di salah satu universitas. Saat ini masih menunggu pengumuman," pungkas Haekal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com