Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Produk dari Limbah Kotoran Sapi Ini Hasil Inovasi Tim Riset ITB

Kompas.com - 28/02/2023, 16:52 WIB
Albertus Adit

Penulis

Sumber ITB

KOMPAS.com - Tim riset dari Institut Teknologi Bandung (ITB) membuat inovasi menarik yakni suatu produk dari limbah kotoran sapi.

Dipilihnya limbah tersebut karena tim tersebut memanfaatkan sesuatu dari lingkungan terutama limbah untuk bisa dijadikan suatu produk.

Adapun salah satu desain produk dari ITB yang berhasil mendunia dicetuskan oleh Dr. Adhi Nugraha, MA., dosen Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) ITB.

Karena didorong oleh keinginannya untuk mengurangi limbah kotoran kandang dan pencemarannya terhadap lingkungan, dia bersama tim risetnya menyulap kotoran sapi menjadi material untuk berbagai produk.

Baca juga: Jurusan Teknik Kelautan ITB: Ini yang Dipelajari dan Prospek Kerjanya

"Saya tinggal di desa di mana kebanyakan penduduk adalah peternak sapi, dan memang mereka kurang arif dalam mengatasi limbah kotorannya," ujarnya dikutip dari laman ITB, Selasa (28/2/2023).

Untuk itulah dia mendapat ide untuk memanfaatkan kotoran sapi sebagai bahan baku agar limbah ini tidak lagi dibuang ke mana saja.

Ternyata, riset pengolahan kotoran sapi tersebut sudah memasuki tahun kedua. Dr. Adhi bersama tim sejauh ini telah berhasil merancang beberapa prototipe dari material yang dibuat.

Para anggota yang terdiri dari peneliti di berbagai bidang serta para mahasiswa sebagai desainer junior memetakan tanggapan penduduk tentang kondisi lingkungan dan pengolahan kotoran sapi sebelum mulai mempersiapkan serangkaian percobaan agar mendapatkan hasil bahan yang paling optimal.

Selain itu, warga desa sekitar juga antusias dengan ide tim karena ikut dilibatkan dalam produksi pengolahan kotoran sapi ini. Masyarakat berharap kegiatan ini bisa menjadi tambahan penghasilan baru.

Cara menghilangkan bau dan proses pembuatannya

Untuk menjadikan suatu produk dari limbah kotoran sapi, caranya ialah kotoran sapi dibersihkan dengan cara dicuci menggunakan air.

Lalu, ampasnya dikeringkan dan ditambahkan beberapa bahan aditif untuk menghasilkan bahan baku yang baru. Material inilah yang digunakan dalam pembuatan bagian luar produk, seperti lampu, pengeras suara, dan lainnya.

Baca juga: 10 Prodi ITB Berdaya Tampung Lebih dari 100 di SNBP 2023

Cetakan produk tersebut disiapkan dan diisi dengan hasil pengolahan limbah sapi. Setelah kering, cetakan dicopot dan produk siap digunakan atau melalui proses finishing.

Karena menggunakan material kotoran sapi, Dr. Adhi dan tim harus memecahkan dua masalah penting. Maka mereka membuat inovasi yakni:

1. Pertama, mereka harus mencari cara untuk menghilangkan bau kotoran. Oleh karena itu, mereka coba menanggulanginya dengan berbagai proses pembersihan dan menambahkan bahan-bahan yang dapat mengurangi baunya.

2. Mereka juga ingin mengusung produk all-natural. Untuk itu penggunaan bahan-bahan kimia dibuat seminim mungkin.

3. Isu penting lainnya adalah patent dan sertifikasi produk agar menjamin keamanan inovasi, terlebihnya dalam persoalan sanitasinya.

"Tentu, riset kami sudah menunjukkan hasil yang sangat baik," katanya.

Dia juga menyatakan pentingnya peran masyarakat dan peneliti dalam perancangan produk yang memerlukan berbagai bidang studi seperti antropologi, perteknikan, dan seni.

Selama ini, produk hasil tim riset Dr. Adhi telah dipamerkan di berbagai ajang pameran di dalam dan luar tanah air, contohnya ICAD 2022 di Jakarta, JIA 2022 di Bali, dan FINE 2022 di Singapura.

Tak berhenti disitu saja, Dr. Adhi juga ingin fokus mendesain produk elektronik dengan material hasil olahannya sambil menyempurnakan produk-produk yang sudah dibuat.

Baca juga: Pakar ITB: Ini 4 Alasan Gempa Turkiye Bersifat Merusak

Meski demikian, pengembangan bahan bakunya terus diteliti dengan cara menggabungkannya dengan bahan-bahan limbah lain yang mudah ditemukan secara lokal, dalam rangka mendukung konsep ekonomi sirkular.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com