Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pakar ITB: Ini 4 Alasan Gempa Turkiye Bersifat Merusak

Kompas.com - 10/02/2023, 08:33 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Bencana alam gempa bumi berkekuatan besar melanda Turkiye dan Suriah pada 6 Februari 2023 kemarin. Akibatnya, banyak bangunan bertingkat runtuh hingga merenggut banyak nyawa.

Gempa berkekuatan magnitudo 7,8 itu terjadi pada pagi hari pukul 04.14 waktu setempat. Bahkan di daerah itu juga masih terjadi gempa susulan dengan kekuatan yang sama besar.

Maka tak heran jika banyak korban tewas pada gempa yang berpusat di daerah Turki Selatan dengan kedalaman 11 km tersebut.

Menurut Dekan Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian Institut Teknologi Bandung (ITB) Dr. Irwan Meilano, S.T., M.Sc., ada empat alasan gempa Turkiye bersifat merusak.

Baca juga: Alat Medical Check Up Mandiri Ini Hasil Inovasi Mahasiswa UMM

1. Pertama, gempa Turkiye memiliki magnitudo sebesar 7,8 yang termasuk skala gempa bumi besar.

2. Kedua, pusat gempa Turkiye berada dekat dengan permukaan tanah yaitu sejauh 18 kilometer.

3. Ketiga, terjadinya gempa susulan berulang setelah 11 menit dengan kekuatan 6,7 dan beberapa jam kemudian terjadi gempa susulan berkekuatan 7,5.

4. Keempat, gempa Turkiye terjadi di lingkungan yang memiliki struktur bangunan yang tidak bagus.

"Gempa Turkiye yang sekarang merupakan gempa terbesar di Turkiye setelah gempa dahsyat sebelumnya pada Desember 1939 yang berkekuatan M 7,8 di timur laut Turkiye, dekat jalur Sesar Anatolia Utara," ujarnya dikutip dari laman ITB, Kamis (9/2/2023).

Adapun informasi yang dilansir dari laman Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Dr. Daryono, S.Si, M.Si., menjelaskan bahwa gempa bersumber dari zona Sesar Anatolia Timur yang merupakan zona sesar aktif diiringi dinamika tektonik Lempeng Arab dan Anatolia.

Baca juga: Siswa SMKN 1 Brebes Inovasi Pewarna Batik Alami dari Sampah Ini

Didukung oleh pernyataan pakar gempa dari ITB Dr. Irwan Meilano yang menjelaskan bahwa gempa Turkiye merupakan gempa dengan mekanisme geser (strike-slip).

"Gempa Turkiye termasuk fenomena gempa yang paling ditakuti terjadi oleh para ahli Gempa," jelasnya.

Dilansir dari Kompas.com, kabar dari KBRI Ankara telah melaporkan ada WNI yang tewas akibat gempa Turkiye. Yakni ada dua orang karena tertimbun reruntuhan bangunan.

Adapun korban tewas itu merupakan seorang ibu yang berasal dari Bali. Ia tewas bersama dengan anaknya yang masih berusia satu tahun.

Suami dari sang ibu dan anak yang merupakan warga Turkiye juga turut menjadi korban tewas pada gempa tersebut.

Baca juga: Mahasiswa Polije Inovasi Alat Semprot Hama Bertenaga Surya, Cara Buatnya Mudah

KBRI Ankara juga telah menyampaikan bahwa permulasaran jenazah WNI yang menjadi korban gempa Turkiye itu telah dikomunikasikan kepada keluarga mendiang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com